Minggu, 22 Juni 2014

Ada Nama Louis C.K.B.

Akhirnya, di toko buku, ada nama Louis C.K.B...

Jadi semua ini berawal dari satu buah kejadian yang mungkin paling ditunggu-tunggu oleh orang-orang jomblo, yaitu sms masuk (kalau jaman sekarang mungkin chat atau bbm masuk).  Namun kali ini, sms yang masuk ke hape saya berasal dari seorang cowok, sebut saja Agung (nama sebenarnya), seorang komikus ternama yang menciptakan tokoh Si Gundul. Isi smsnya ini kurang lebih mengenai ajakan untuk membuat komik kompilasi tentang sepak bola. Isi sms ini bisa disejajarkan dengan isi sms dari cewek yang jadi idaman.

Tanpa berpikir dua kali, saya langsung tertarik untuk ikut ambil bagian dalam kompilasi komik ini. Kemudian dari informasi lebih lanjut, komik kompilasi ini terdiri dari tiga komikus, yaitu saya, mas Agung, dan Bagus. Bagus ini termasuk salah satu komikus ternama juga yang menciptakan tokoh Monro. Dari ketiga komikus ini, hanya saya yang belum menjadi komikus ternama, paling nama saya hanya muncul di absen kelas, atau paling sedih, hanya muncul di akta kelahiran.

Proses pembuatan komik diawali dengan bergabung di grup eksklusif di Facebook khusus untuk proyek kompilasi komik bola ini. Setelah bergabung, hal yang pertama saya lakukan adalah bertanya-tanya mencari informasi mengenai sepak bola dan sebagainya.

Kebetulan saya adalah warga Negara Indonesia yang taat pada semboyan,”malu bertanya, sesat di jalan”. Jadi dikit-dikit selalu bertanya. Pernah kepikiran buat bertanya, “mas Agung, gambarnya boleh pakai tangan kanan?”, namun hal tersebut tidak saya lakukan karena jawabannya bisa saya temukan sendiri di internet.

Setelah cukup mendapatkan informasi, akhirnya saya mulai dengan mencari ide cerita. Muncullah ide untuk membuat sekumpulan orang yang belajar bermain sepak bola, namun kandas begitu saja. Setelah menulis ide cerita, saya lanjutkan dengan menggambar sketsa kecil untuk keseluruhan cerita. Pada akhirnya saya berhasil menyelesaikan komik itu sebelum komik itu menyelesaikan saya.

Proses pembuatan komik ini bisa dibilang cukup santai ditengah ke-rada-sibukan saya bekerja sebagai desainer grafis di brand clothing Semarang (walaupun sekarang sudah keluar).  Karena  sebelumnya saat tugas akhir untuk syarat kelulusan, saya bikin komik juga berjumlah 80 halaman (total 90 halaman) dalam waktu dua bulan. Namun untuk proyek kompilasi komik bola ini, saya bikin 30 halaman dengan waktu yang sama, walaupun tingkat kesulitannya berbeda. Setidaknya dalam pengerjaan komik ini, saya sempat libur dua hari tanpa menyentuh proyek komiknya.

Namun karena sikap santai ini, saya harus menanggung resikonya. Dua minggu sebelum batas waktu yang ditentukan, saya harus mendadak jadi cerdas dan tampan agar bisa menyelesaikan komik ini tepat waktu. Berbagai manuver saya lakukan, seperti misalnya makan pakai tangan kiri dan tangan kanan buat mengedit komik di laptop, atau kadang sebaliknya, makan laptop pakai tangan kiri, dan mengedit makanan di laptop pakai tangan kanan.

Singkat kata, pada intinya adalah kompilasi ini berjalan lancer dan saya cukup bahagia atas hal tersebut, mengalahkan kesedihan saya selama di toilet selama ini.

Terjadinya komik ini merupakan sebuah kebanggan bagi saya, karena  ini adalah pertama kalinya nama saya muncul di sebuah sampul buku komik, biasanya nama saya hanya muncul di absen kuliah. Oleh sebab itu, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas mukjizat yang diberikan selama ini. Kemudian kepada anggota keluarga dimana saya tinggal, Papa, Ibu, Mas Erik, Hendrik, dan Novi. Tanpa peran serta mereka secara psikologis, saya tidak akan hadir disini.

Kepada rekan komik saya dalam buku ini, mas Agung Prabowo, selaku ketua proyek ini dan juga pemberi harapan dan kesempatan bagi saya. Kemudian ada Bagus Prasetio, yang secara diam-diam menjadi inspirasi saya melalui karyanya, meski secara usia lebih muda, namun secara kemampuan berkomik, saya ada dibawahnya.

Kepada Agnes Indah, yang secara tidak langsung meningkatkan moral saya dalam mengerjakan komik ini, serta mau menjadi penampung dari ampas otak saya. Dan kepada teman-teman lain yang tadinya mau saya kejutkan dengan kehadiran komik ini malah berakhir dengan tidak terkejut.

Kepada teman-teman ngomik.com, meski saya sudah tidak aktif disana, namun karya-karya kalian telah menginspirasi dan memotivasi saya. Juga teman-teman komikus serta komunitas penggiat seni di Semarang yang sudah mengadakan acara sehingga pengetahuan saya jadi bertambah.

Tak lupa juga, kepada para pemirsa setia maupun yang tidak setia dari “Komik Gono Gini”, berkat dukungan kalian, saya jadi tetap memiliki alasan untuk membuat komik. Tanpa kalian para pemirsa, apalah saya ini…

Dan terutama, meski diketik paling terakhir, namun tidak kalah pentingnya, yaitu para penggiat komik di Indonesia, yang turut mengembangkan dunia perkomikan lokal dengan caranya masing-masing. Saya yakin, kelak suatu saat, akan ada rak buku khusus komik-komik Indonesia di toko buku yang ada di kutub utara. Maju terus komik dan karya-karya anak bangsa Indonesia!!!