Rabu, 31 Desember 2014

Perayaan Tahun Baru yang Singkat


Perayaan tahun baru dengan tempo sesingkat-singkatnya, cukup selfie sekali trus udah.
udah gitu aja...


kata kunci: komik, strip, Komik Gono Gini, Indonesia, komedi, humor, tahun baru, perayaan, selfie

Selasa, 30 Desember 2014

Kenalan sama Tas

Entah sejak kapan budaya "kenalan" sama barang baru mulai beredar. (dari jaman SD, kalo ada yang pake sepatu baru, pasti langsung pada "kenalan")

sekilas info, proses "kenalan" biasanya dilakukan dengan menginjak-injak barang baru yang diajak kenalan.

Diperankan oleh Mayco dan Lubis

kata kunci: komik, strip, Indonesia, Komik Gono Gini, tas baru, kenalan, komedi, humor, Semarang

Rabu, 24 Desember 2014

Teka-Teki Akhir Tahun


Tidak perlu basa-basi lagi, langsung aja deh...
Ucapan tanpa ngucapin...



kata kunci: Natal, tahun baru, teka-teki, kuis, Komik Gono Gini

Senin, 08 Desember 2014

5 Tipe Pembaca Berita Hoax


Seiring banyaknya penyebaran berita hoax di Internet, pihak Komik Gono Gini memutuskan untuk mengelompokkan kriteria para pembaca berita hoax, agar kelak suatu saat, akan lebih mudah bagi umat manusia mengidentifikasi orang-orang disekeliling dunia media sosial.

Berikut ini 5 tipe pembaca berita hoax menurut Komik Gono Gini:




Mari cerdas dalam membaca berita. Ada baiknya setelah membaca, kita analisa sejenak sebelum kita bagikan lewat media sosial. Ingat kata pepatah modern, "kita adalah apa yang kita posting".

(diperankan oleh Lubis, Mayco, Doel, Katon, dan Bobby dari Komik Gono Gini)


kata kunci: komik, Indonesia, komik strip, humor, komedi, berita, hoax, tipe, Komik Gono Gini

Jumat, 05 Desember 2014

Pokoknya Nasi


Ada pepatah orang Indonesia mengatakan, kalo belum makan nasi belum kenyang. Tapi kok orang barat sana gak makan nasi tetep bisa kenyang yak?
hmm...

(diperankan oleh Bobby dan Lubis dari Komik Gono Gini)


kata kunci: Indonesia, Komik Gono Gini, komik strip, humor, nasi, makan, mitos, kenyang

Jumat, 21 November 2014

Kuliah Pagi

Tantangan terbesar kuliah pagi bukanlah karena dosennya atau materi kuliahnya, tapi karena nyawanya masih setengah sadar.

(diperankan oleh Katon, Bobby, dan Lelaki penguasa dari Komik Gono Gini)

kata kunci: komik, Indonesia, komik strip, kuliah pagi, mahasiswa, tidur, humor, komedi

Senin, 10 November 2014

Komik Gono Gini Mengenang Naruto


Karena yang tamat hanya Naruto, jadi para pemain Komik Gono Gini hanya pakai kostumnya Naruto.
Nanti kalau Sasuke tamat, Sakura tamat, Kakashi tamat, baru pakai kostumnya lengkap.

terima kasih om Masashi!

Rabu, 05 November 2014

Kosplei Lubis



Upaya gagal Lubis untuk meng-kosplei (berasal dari kata Cosplay) segenap para pemirsa Komik Gono Gini dengan tujuan propaganda.

Lubis adalah karakter dari Komik Gono Gini yang selama 4 tahun ini masih banyak yang tidak mengenalnya.

Pemirsa yang dimaksud adalah para penduduk yang tidak sengaja maupun sengaja meng-klik like pada fanspage Komik Gono Gini.

Secara random, Lubis akan meng-kosplei pemirsa satu persatu, terutama yang menggunakan foto profil yang mudah digambar dan menampilkan mukanya.

Demi keberlangsungan masa depan anak muda, yang nama fb-nya 4L4y langsung tidak lolos seleksi kosplei.
#komikgonogini

Minggu, 02 November 2014

Menghindari

Ketika berada di tempat umum dan menemui sosok penampakan, kaburlah...

Diperankan oleh Lubis dan Katon
 dari Komik Gono Gini

kata kunci : komik, Indonesia, Komik Strip, kabur, mantan, bulan, sd

Sabtu, 25 Oktober 2014

Refresh Mood

Sebelum mengerjakan tugas, alangkah baiknya kita mengumpulkan mood terlebih dahulu biar dapat mengerjakan dengan baik dan benar.

Diperankan oleh Doel dari Komik Gono Gini

kata kunci : komik, Indonesia, komik strip, Komik Gono Gini, tugas, mahasiswa, lucu, refresh mood

Senin, 20 Oktober 2014

Presiden Baru 2014


Selamat kepada presiden baru negara Republik Indonesia!!

Semoga negeri indah ini akan berubah menjadi the most powerfull incredible amazing unidentified beauty country ever.

Sekian dan terima kasih..

(diperankan oleh Mayco dari Komik Gono Gini)

kata kunci : Komik, Indonesia, Presiden Baru, Jokowi, Komik Gono Gini

Sabtu, 11 Oktober 2014

Petualangan Malem Minggu


LDR adalah Long Distance Relationship, sebuah hubungan jarak jauh yang dilakukan oleh pasangan jarak jauh dengan metode pertemuan jarak jauh.

Diperankan oleh Lubis dan Doel dari Komik Gono Gini.


(kata kunci: komik, komik Indonesia, komik lucu, Long Distance Relationship, Komik Gono Gini, komik strip)

Selasa, 30 September 2014

Harusnya Sekalian

Pemilihan kepala daerah bakal dipilih oleh DPRD, kenapa gak sekalian sinetronnya dipilihin?


(Diperankan oleh Lubis dan Katon dari Komik Gono Gini)


kata kunci : Louis C.K.B, komik, Indonesia, komik strip, sinetron, ggs, spongebob, kpi, penyiaran, pilkada, DPRD

Selasa, 23 September 2014

20 Fakta Tentang Louis C.K.B.


Secara tidak resmi ditantangin ‪#‎20factsaboutme‬ sama @supernovin, pengennya sih ditantangin sama Emma Watson, but, okay challenge accepted..
1. Waktu kecil, punya cita-cita jadi detektif sebelum kepikiran jadi spiderman.
2. Suka dikira orang Jakarta, soalnya kalo ngomong logatnya kayak yang di sinetron indosiar.
3. Lahir di Manokwari, kecil di Batam, remaja di Semarang, kelak kalo dewasa pengennya di Hogwarts.
4. Paling susah kentut kalo pas lagi di tempat umum bareng temen-temen, apalagi bareng dosen.
5. Suka telat kalo harus ketemuan di pagi hari, soalnya tiap pagi pasti sakit perut kayak cewek yang lagi dapet.
6. Hingga usia 23 tahun, masih mengharapkan kekuatan super, kedatangan doraemon, dan surat undangan buat sekolah di Hogwarts.
7. Peace lover, not a fighter.
8. Menganggap dirinya sebagai entertainer grafis, bukan entertainer gratis.
9. Suka ngerasa sebagai manusia paling beruntung di dunia, juga sebagai manusia paling sialan di dunia.
10. Hormat sama papa dan ibu, tanpa beliau berdua, apalah aku ini.
11. Punya blog yang namanya bloggonogini.com, lumayan buat latihan nulis makalah.
12. Pimpinan utama dari fanspage Komik Gono Gini, sebuah kumpulan komik strip non hentai.
13. Terakhir ngecek di rumah sakit, golongan darahnya masih B. Gak tau deh sekarang apa.
14. Dari kelas 2 SMA sampe lulus kuliah, selalu potong rambut sendiri, antara eksperimen rambut atau emang males ke tukang cukur.
15. Imej komedian terlalu melekat diantara temen, saking melekatnya, pas ngomong serius, pada ketawa. Syit...
16. Punya dua kakak cowok dan satu adik cewek. Bersama-sama, kita akan menguasai dunia.
17. Komik pertama yang berhasil masuk ke toko buku adalah komik kompilasi bola dengan judul "Penalti", bersama Bagus si komikus hebat dan mas Agung si komikus ganteng.
18. Sampai sekarang berat badan terus naik, tapi gak tau penyebabnya apa, padahal buka puasanya cuma makan udara...sama burger Mc D.
19. Punya badan kayak smartphone, ngecasnya lama, habisnya cepet.
20. Penikmat film scifi (science fiction), superhero, dan freedownload.

Minggu, 14 September 2014

Tragedi Kepleset (komik)



Lagi jalan-jalan secara normal di tempat umum yang rame, tiba-tiba kepleset dan jatuh...
apa yang harus dilakukan?


Mungkin beberapa dari kita ada yang pernah merasakan dan bingung mau ngapain. Saran dari saya, stay cool...

(diperankan oleh Doel Komik Gono Gini)



kata kunci : Louis C.K.B, komik, comic, Indonesia, kepleset, Komik Gono Gini

Senin, 08 September 2014

Wake Poppo Up Challenge versi Komik Gono Gini


Menerima panggilan dari si Monro, pihak Komik Gono Gini merespon dengan mengutus Lubis dan Doel untuk membangunkan Poppo, maskotnya Popcon ASIA.

Karena tetap gagal, pihak Komik Gono Gini menyarankan MASDIMBOY danNEBI - komik untuk membangunkan Poppo dengan cara halal apapun.


kata kunci : komik Indonesia, Komik Gono Gini, Poppo, Popcon Asia, Masdimboy, Nebi

Jumat, 29 Agustus 2014

Disiram Air Es (Komik)

Dalam rangka tantangan ice bucket challenge yang diberikan oleh Si Larsson, pihak Komik Gono Gini pun akhirnya memberikan jawabannya.
Komik lainnya bisa di baca disini



kata kunci: Komik Gono Gini, Komik Indonesia, Ultraman, Ice Bucket Challenge

Minggu, 10 Agustus 2014

Pertarungan Antar Mata (Bab 37)

Buat mereka penggemar manga Naruto karangan Masashi Kisimoto, pasti tahu tentang klan Uchiha. Diceritakan bahwa klan tersebut memiliki kekuatan mata ajaib, yang mampu meniru gerakan lawan dan juga menghipnotis lawannya hanya dengan melihat. Hanya dengan satu lirikan saja, lawan akan terasa terhipnotis hingga berminggu-minggu. Padahal kalo  diliat dari luar, cuma satu detik doank. Kemampuan klan Uchiha ini mengingatkanku dengan kejadian beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih berstatus kelas 1 SMA.

Pemain 1, seorang bocah bernama Ian, yang kerap juga dipanggil “Gusdur”, adalah sosok yang bisa dibilang “pemberani”. Namun karna sifatnya ini, entah kenapa para manusia terkadang merasa jengkel dan pengen nggebukin si Ian ato hanya sekedar menghina. Pertanyaannya, bagaimana mungkin sifat “pemberani” bisa bikin orang jadi jengkel?? Pemberani disini artinya berani bicara, urusan pembuktian belakangan. Sebenarnya ada sisi positifnya juga, dia jadi bocah yang lebih percaya diri.

Pemain 2, seorang anak muda yang berada satu kelas dengan Ian, dia adalah Louis (a.k.a gue), adalah sosok yang bisa dikatakan kurang jantan dalam hal yang seharusnya jantan tetapi ternyata gak ahli dibidang jantan tersebut. Sifatnya yang pragmatis alias selalu mencari aman, membuatnya menjadi lebih jarang menghadapi konflik. Namun sisi positifnya ya itu tadi, pinter nyari tempat aman.

Proporsi tubuh Ian saat itu tergolong normal, gak tinggi-tinggi amat, gak pendek-pendek amat. Kalo si Louis tergolongnya tinggi (mungkin). Tetapi masalah otot, mungkin menang Ian.

Cukup sekian pengenalan tokoh, sekarang adalah setting tempat. Sebuah ruangan kelas yang cukup luas untuk sebuah pertarungan, tetapi tidak cukup luas buat maen bola. Terbukti pernah dimarahin guru gara-gara maen bola kertas di dalam kelas. Waktu yang dipilih yaitu pagi menjelang siang hari, tepatnya disela-sela istirahat pelajaran.

Kronologis...
Alkisah si Ian duduk dekat dengan si Louis. Entah apa yang melatarbelakangi keinginan untuk memulai konflik, yang jelas Louis mulai mukul-mukul si Ian. Sifat “pemberani” si Ian menyebabkan dia berkata,”apaan tuh, mukul kayak cewek.” Perkataan ini menumbuhkan salah satu naluri dasar manusia, yaitu bertarung. Pukulan bertubi-tubi dilayangkan kebadan Ian hingga 100X COMBO.

Sebenarnya kalo Ian bilang,”aduh sakit..” mungkin aku akan menghentikan pukulan. Tapi ternyata dia malah bilang,”enggak sakit sama sekali tuh..” lengkap dengan senyuman kecilnya. Naluri bertarung yang ada semakin bertumbuh, dan kemudian aku melancarkan serangan tinju maut CRITICAL.

Normalnya ketika orang menerima serangan CRITICAL itu, langsung berkata ,”waduh, sakit tauk!!” atau langsung membalas. Si Ian malah tetep berani berkata,”enggak ada apa-apanya tuh.” Mukaku yang tadinya jengkel, sekarang semakin jengkel, dan kembali melayangkan satu tinju CRITICAL lagi.

Serangan terakhir akhirnya menggugah hati Ian untuk bertindak. Dia pun berdiri dengan gagah sambil mengganti wajahnya ke mode yang lebih seram. ”WOI, ngapain mukulin aku mulu, sakit tauk!!” Aku langsung memasang tampang sok ramah sambil berkata,”tadi katanya gak sakit..”

Entah karna kehabisan kata-kata atau gimana, si Ian cuma diem aja sambil melototin wajahku. Aku pun ikut-ikutan ngeliatin matanya. Di sela-sela situasi tegang ini, temen-temen yang lain malah nyorakin supaya langsung berantem, beberapa dari mereka memang haus darah kayaknya. Malah ada yang mengabadikannya dengan kamera hape. Mereka berpose imut sementara mataku dan mata Ian masih bersatu.

Saat itulah terjadi pertarungan dalam alam bawah sadar. Orang-orang yang ngeliat cuma ngerasa beberapa detik, sementara pikiranku dan Ian bertarung selama berhari-hari. Pertarungan menggunakan jurus mata ajaib ini berlangsung cukup lama. Kalo divisualkan, bakal keliatan pertarungan sengit antara aku sama Ian.

Tinju halilintar dilancarkan tepat kewajahku. Aku menghindar dengan gerakan lemah gemulai cacing pita. Nyaris beberapa cm dari wajahku. Kemudian aku melakukan serangan balasan dengan melancarkan serangan COMBO paket 5. Dari seratus serangan, cuma 1 yang kena. Dengan cepatnya tanganku langsung dipegang dan aku dibanting kesana kemari. Kekuatan Ian memang tiada tandingannya. Aku pun dapat dilempar jauh dengan mudahnya sampe membentur tembok.

Aku berdiri dan mengambil serpihan dari tembok, lalu kulemparkan bertubi-tubi kearah Ian. Dengan mudahnya dia berlari sambil menghindari seranganku. Lalu ia melompat kearahku, melakukan tinju batu bata. Wajahku pun bengkak kemerah-merahan seperti batu bata. Darah bercucuran dari idungku, bercampur dengan upil yang menggumpal.

Kuambil upil itu tadi, lalu kulemparkan ke muka Ian. Saking gedenya upil dan juga saking deket jarak antara aku sama Ian, serangan menjadi tak terelakkan. Serangan upil membuat Ian menjadi shock sementara. Aku ambil kesempatan itu untuk melancarkan serangan akhir, tinju CRITICAL ..

DUAKH!!

Saat itu juga aku kembali ke dunia nyata, temen-temen yang lain masih pada bersorak sorai bergembira. Mata Ian tetap tertuju padaku. Tangannya mengisyaratkan tanda-tanda buat mukul. Melihat bahasa tubuh sedemikian rupa, aku langsung ngomong,”cepet pukul, cepet..” Tetapi tangan Ian tetap pada posisi siaga.

Salah seorang temenku ada yang melihat kedatangan guru yang waktu itu bakal ngisi pelajaran selanjutnya. Pertandingan pun diakhiri. Aku diamankan sementara Ian di jauhkan dari pandanganku. Sifat ”pemberani” yang dia miliki bikin dia tetep pengen berantem, padahal aku udah mulai berakting seolah-olah tidak ada gedung WTC yang terbang.


Tiba-tiba setetes air mata jatuh dari mata Ian. Ya, dia nangis rupanya. Sang guru pun akhirnya menyadari ada sesuatu yang enggak beres. Aku tetep berakting pura-pura gak tau apa-apa, namun tangisan Ian bikin situasi semakin gawat. Pak Guru pun bertanya, sedang apa gerangan.
”pak, ada yang berantem pak.” jawab salah satu temenku sambil nunjuk aku sama Ian.
Dengan bijaknya pak Guru berkata,” apabila anda saudara sekalian mengahadapi konflik antar sesama umat manusia, janganlah engkau berdendam hati, karena, barang siapa yang berdendam hati, maka ia akan menyesal dikemudian hari.”
Pada intinya pak Guru cuma ngomong,” sudah jangan berantem, saling maafan, kalian kan cowok, harus berani minta maaf..”

Pak Guru langsung menggiring tangan Ian kearahku supaya berdamai sambil mengucapkan kata ajaib, ”maaf”. Aku pun menyambut tangannya dan meminta maaf. Satu kelas langsung kembali bersorak sorai bergembira menyambut perdamaian.

Pelajaran menggambar pun dimulai seolah-olah tidak terjadi pelemparan sepatu kearah muka seperti yang dialami George Bush. Ditengah-tengah pelajaran, si Ian malah menghampiriku dan berkata,” abis ini pulang sekolah dilapangan berdua.” Dalam otak aku berpikir, ni anak, mau ngajak berantem lagi atau mau menyatakan cinta dan mengatakan bahwa dirinya homo?? Aku cuma berkata,”kamu loh yang ngajakin.”

Pak Guru ternyata menyadari kejadian ini lagi dan berkata,” wahai engkau umat manusia yang terkasih, janganlah engkau berdendam hati, karena, barang siapa yang berdendam hati, maka ia akan menyesal dikemudian hari.” yang pada intinya cuma bilang,” sudah, sudah, tadikan sudah maafan.”

Rabu, 30 Juli 2014

Matematika Bikin Mati Gaya (bab 40)

Awal mula ngelihat Hitler, aku enggak yakin kalo orang ini adalah salah satu diktator paling terkemuka di dunia. Banyak orang yang takut dengan kekejamannya dan juga pasukan “nazi”-nya . Bayi aja mungkin waktu itu langsung nangis begitu mendengar kata “nazi”. Beda sama orang Indonesia jaman sekarang. Aku sempet lihat coretan di tembok, ada lambang “nazi” yang ditambahin imbuhan -onal, jadi kalo dibaca, jadinya “nazional”. Sungguh kreatif dan pemberani tuh street artist nya.

Kembali kepada Hitler, gaya rambut yang khas dan kumisnya yang pas, kadang mengingatkan kita pada wajahnya Jojon, si pelawak. Tapi dalam kehidupan SMA-ku, ada satu guru yang entah kenapa, aura dan wajahnya itu mirip sama Hitler. Beliau bernama pak Michael (sedikit lupa nama aslinya, jadi anggap aja ini nama samaran) si guru matematika. Walaupun kumisnya enggak begitu mirip dan enggak bisa bahasa Jerman, namun kekejamannya bisa terasa dari tatapan matanya.

Kombinasi guru killer, dan mata pelajaran killer, adalah kombinasi paling mematikan pada masa itu. Kombinasi ini juga yang bikin aku semakin males sama pelajaran matematika. Padahal sebelumnya tanpa ada kombinasi ini pun, aku udah males.

Setiap ada pelajaran matematika, aku berharap supaya bisa bertahan dan enggak kentut sembarangan di tengah pelajaran. Satu jam terasa 1 tahun lebih 5 bulan. Seandainya aku adalah pakar matematika, potongan rambut pak Michael aku bikin botak, terus kumisnya dicukur abis, sampe ke akar-akarnya.

Untungnya enggak selamanya aku diajarin sama pak Michael selama 2 semester. Ada kalanya guru yang magang hadir, apalagi gurunya itu perempuan. Suasana mistis bisa berubah jadi romantis.

Selama diajarin sama guru magang itu, jantungku bisa sedikit istirahat. Aku juga enggak perlu nahan kentut selama 1 jam pelajaran matematika. Yaah, walaupun kadang-kadang pak Michael ikut masuk ke kelas, terus ngawasin dari belakang. But,,, who care??!!

Seiring berjalannya waktu, kemampuan matematik ku berangsur membaik. Yang tadinya harus nahan kentut, sekarang cuma perlu nahan sakit perut. Berharap supaya guru magang ini selamanya ngajar di kelas ku.

Ternyata Tuhan menjawab harapanku.. !!!! tapi bukan cuma harapanku yang dijawab, tapi juga harapan anak-anak cerdas di kelas yang pengen diajarin sama guru yang lebih berpengalaman. Berhubung anak-anak cerdasnya lebih banyak, maka harapanku pun jadi sirna.

Tidak ada lagi guru magang, dan pak Michael kembali datang. Pelajaran matematika kembali suram. Rasa kentut kembali tak beraturan.

Ekspresiku waktu itu kayak ekspresinya teletubbies yang habis nonton video kiriman para pemirsa. Jam dinding kembali berjalan lambat, serasa adegan lari dari ujung gunung ke ujung gedung yang di slow motion pada film horror.

Tentunya aku enggak mau tampil biasa aja di depan pak Michael. Kali ini aku harus menjadi siswa yang pemberani. Kalau biasanya aku cuma diem aja tiap gurunya tanya, maka kali ini, aku harus jawab, meskipun nanti pertanyaan yang muncul adalah ”apakah saya tampan?”, aku tetep harus menjawab.

Ketika itu, pak Michael ngasih amanat untuk mengerjakan soal matematika di LKS (lembar kerja siswa) yang membutuhkan pemikiran pakar biologi dan pakar sastra. Soal itu langsung aku kerjain tanpa memikirkan konsekuensi kepada otakku yang sebelumnya jarang dipakai.

Waktu pengerjaan soal habis, tiba saatnya untuk mengetahui kebenaran dari misteri matematika.

”soal nomor satu, jawabannya apa??” tanya pak Michael.
semua anak-anak pun serempak menjawab. Jawabannya beda sama punyaku. Dengan ini bisa diketahui siapa yang pintar dan siapa yang bodoh.
”soal nomor dua??” kembali pak Michael bertanya.
dan begitu seterusnya, guru bertanya, siswa menjawab, guru bertanya siswa menjawab. Pada putaran entah yang keberapa, aku memberanikan diri untuk menjawab duluan.
”C pak !!”
suasana kelas hening, tidak ada suara satu pun. Tatapan pak Michael yang tadinya menuju ke LKS, sekarang menuju ke arah ku. Aku gak yakin beliau adalah seorang homo, karena tatapannya bukan mengatakan,”nak, kau tampan”, tapi mengatakan,”nak, kau boleh mati hari ini”.

Tatapan mataku membalas pak Michael. Bola mataku mendadak menjadi kotak. Dengan suara lantang ala diktator terkemuka, beliau berkata, sambil menunjuk,

”KAMU JANGAN JAWAB SEMBARANGAN YA !!!”

.........
...
Untuk selanjutnya, aku bersumpah, enggak akan pernah lagi menjawab pertanyaan pak Michael, ever....

Tanda Petik, Wanita (bab 39)

Konon katanya, 3 hal yang dapat menghancurkan pria adalah harta, kekuasaan, dan wanita. Harta, uang, emang sih, uang bukan segalanya, tapi hampir segalanya butuh uang. Kita aja kalo mau pipis di toilet, kudu bayar 500 rupiah, cuma pipis loh, belum ditambah yang lain. Lalu ada kekuasaan, bagi orang kecil (bukan ukurannya yang kecil), mungkin kekuasaan tidak begitu berpengaruh, tapi buat mereka orang besar (bukan ukurannya yang besar), mungkin kekuasaan bisa jadi segalanya. Dan terakhir adalah wanita. Buat pria homo, wanita bukan rintangan, tapi buat pria normal, kalo urusan wanita, apalagi wanita yang cakep, maka urusan perut pun bisa dinomor dua kan.

Kisah kali ini merupakan akibat dari salah satu hal yang dapat menghancurkan pria, yaitu…. “wanita”….

Berdasarkan realita yang ada, kalo SMA, biasanya kakak kelas 2 dan kelas 3 itu “hunting” adik-adik kelas 1. “hunting” disini memiliki arti yaitu mencari cowok cakep (buat para wanita) atau mencari cewek cakep (buat para pria). Sebaliknya buat adik-adik kelas 1, yang di “hunting” adalah temen-temen kelas 1 dan kakak-kakak angkatan kelas 2 dan 3, terutama yang aktif di OSIS atau pramuka.

Kali ini peranku masih berada di level kelas 1 SMA, jadi aku masih unyu ketika itu. Tepat saat aku masih unyu itu, aku berkenalan atau ibaratnya sedikit rada ngefans dengan salah seorang kakak kelasku, sebut saja namanya, mbak Desti (nama disamarkan demi kepentingan umum). Aku kenal sama dia karena mbak Desti ini kakak pembina pramuka ku.

Walaupun gak begitu deket layaknya cowok yang pedekate dengan cewek, tapi hubunganku dengan mbak Desti emang gak deket (ini fakta). Bukan cuma aku yang ngefans, tapi ada juga Aloy (nama ini disamarkan, sekali lagi, demi kepentingan umat manusia) temenku sekelas. Kalo dilihat lebih dalam, perasaan Aloy lebih spesial daripada aku deh. Jadi dalam pertarungan pedekate dengan mbak Desti, sebelum bertarung, aku udah mundur duluan (ceritanya biar aku tampak jagoan gitu, padahal emang cupu). Jadi kalo misalnya aku smsan sama mbak Desti, ya cuma sebatas smsan doank, nggak sampe telpon-telponan, lagian apa bisa layanan sms dipake buat nelpon??

Dilain pihak, ada yang namanya mas Airlangga (nama ini juga disamarkan, pokoknya yang ada namanya, disamarkan semua) yang notabene dikala itu statusnya adalah pacarnya mbak Desti. Mas Airlangga ini seorang murid kelas 3 yang dimata guru-guru, merupakan seorang murid teladan. Terbukti dalam beberapa kesempatan, guru sosiologiku memuja muji mas Airlangga ini.

Aku tahu mas Airlangga ini pertama kali karena dia anggota OSIS. Awal pertemuan sih belum sampe first love, lagian aku bukan homo. Yang aku tahu, dia ini orangnya baik hati dan tidak sombong,,, hingga sebuah momen yang dipersembahkan oleh produk sarung tinju terjadi.


Momen itu berawal sehari sebelumnya. Aku lupa apa yang kuperbincangkan dengan mbak Desti, karena emang dulu pernah curhat-curhat gitu. Dialog yang kuinget cuma beberapa alinea.
“dek aku takut nih nanti kamu di apa-apain sama mas Airlangga.” Begitu isi sms dari mbak Desti. Yang ada dibenakku, aku bakalan diperkosa sama mas Airlangga, dan itu adalah kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
“tenang aja mbak, aku nggak takut kok,………. aaaaa aku takut mbak,hhahahahahaha..” balasan smsku emang terdengar gak serius, pada dasarnya aku ini emang nggak serius.

“hahahha,kamu gimana sih, tapi aku beneran nggak enak..”
“udah mbak nggak papa, paling aku nggak diapa-apain kok.”
“beneran nggak papa?? Nanti kalo kamu diapa-apain, kasih tau mbak ya..”
“iya mbak, ntar aku kasih tau..”
Aku emang gak berpikiran negatif yang terlalu banyak, karena aku pikir emang gak ada masalah.

Keesokan harinya, seperti biasa, aku ke kantin, jajan seperlunya, makan seperlunya, minum seperlunya, buang duit yang gak perlu, lalu balik ke kelas. Beberapa menit setelah masuk kelas, salah satu temenku ada yang manggil, katanya ada yang nyariin aku didepan kelas. Tanpa pikir pendek, aku langsung keluar kelas. Ternyata, didepan kelas udah ada beberapa anak kelas 3 yang badannya gedhe-gedhe kayak pegulat kelas berat. Mereka semua melakukan pemanasan kayak atlet angkat becak yang mau tampil, ada juga yang ngasah golok buat ngupas buah apel. Salah satu dari gerombolan si berat itu adalah mas Airlangga.


“duduk sini kamu.”
Sesuai perintahnya, aku duduk deket mas Airlangga.

“kamu sms apa sama Desti?”
“nggak sms apa-apa kok, biasa aja..” aku sambil ngeliat kakak kelas yang ada dibelakang mas Airlangga, yang dari tadi pemanasan. Dibelakangku juga ada kakak kelas, jadi aku posisinya sedang terjepit, maju gak bisa, mundur gak bisa, bisanya ngepot keatas.

“kamu sms Desti kalo kamu berani sama aku?”
“emang kenapa mas??”

“maksud kamu apa smsan sama Desti? Kalo berani sama aku ya ngomong.”
Aku cuma bisa diem aja, nggak tau mau ngomong apa, sambil mikir, apa salahku. Apakah aku udah melanggar UUD 45? Apa aku udah ngelanggar salah satu pasal? Sementara itu kakak kelas yang ada dibelakang mas Airlangga udah mulai pendinginan.
“kalo mau pukul aku ya pukul aja, aku nggak takut”
Aku tetep diam aja, sambil buka buku UUD 45 dalam otakku.

“kalo mau berantem ayo, kita berantem berdua.”
Sekali lagi, aku cuma bisa diem, UUD 45 udah habis kubaca. Sementara kakak kelas yang dibelakang mas Airlangga, setelah melakukan pemanasan dan pendinginan, dia pun istirahat. Ternyata dia sedang senam pagi SKJ.


Tak berapa lama, bel masuk pun berbunyi. Intimidasi yang berlangsung membosankan itu berakhir.
“awas ya kalo sampe sms Desti lagi” begitu pesan mas Airlangga sembari pergi bersama rombongannya, meninggalkanku yang diam tak berdaya oleh kejamnya ibu tiri.


Aku langsung berdiri dan masuk kelas.
“gimana wis?” Tanya temenku yang penasaran ngeliat ada kakak kelas ber SKJ ria.
“gak papa kok.”

Dan setelah waktu berjalan cukup lama, aku sadar, kenapa aku menjadi korban. Mungkin ini semua karena aku smsan dan curhat-curhatan sama mbak Desti, dan kemudian mas Airlangga pun cemburu buta.

Karakter Rahasia (bab 38)

Kalo dalam game-game bertarung, biasanya ada beberapa karakter rahasia, dimana kalo mau mainin pake karakter rahasia itu, ada syarat tertentu yang harus ditempuh, yang jelas gak usah fotocopy KTP. Nah, karakter rahasia ini biasanya punya jurus yang unik, penampilannya beda, ada spesial tersendiri, dll. Pokoknya karakter rahasia itu wajib dimiliki dan beda dari yang lain.

Berbicara tentang karakter rahasia, dalam hidupku, tepatnya ketika aku masih kelas 1 SMA, ada juga yang namanya karakter rahasia. Si karakter rahasia ini munculnya setelah 1 semester berakhir, jadi dia gak ikutan semester 1. Kenapa bisa begitu?? 

Begini ceritanya..

Alkisah pada suatu ketika di sebuah dunia, dihari yang bolong, disiang yang ompong, ditengah pelajaran yang melompong, sang guru yang juga wali kelasku berkata," kita kedatangan murid baru dari Australia."

Australia...

AUSTRALIA??!!

Oke, aku rasa waktu itu bukan cuma aku yang kaget terseok-seok, yang lain mungkin juga shock. Bayangkan, sebuah SMA yang jauh dari peradaban Mesir, didatangi oleh seorang murid dari luar negeri. Yang dari luar negeri aja belum tentu datang ke Mesir.

Yang ada dibayanganku adalah orang bule, kulitnya berwarna putih, hidungnya mencuat kedepan, rambutnya coklat, pake kacamata bulat, dan ada gambar petir di jidatnya....dan itu Harry Potter...
Tapi aku yakin, rata-rata yang ada di kelas bayangannya sama kayak bayangan yang ada di jidatnya Harry Potter maupun jidatku. Australia, Amerika, Eropa, kalo denger negara itu, yang ada dibenak pikiran adalah orang berwajah bule. Kalo Cina, Jepang, Korea, yang ada dibenak pikiran adalah orang yang berwajah oriental. Teoriku ini meskipun asal-asalan, ternyata juga masih belum bisa meraih penghargaan nobel.

Kemudian sang guru, sebut saja bu Niken, keluar kelas untuk memanggil murid baru itu. Sesaat aku sempet ngebayangin apa jadinya kelas ini, pusi, sepuluh siji (sepuluh satu), kedatangan murid bule. Aku bakalan bisa hang out bareng murid itu. Latihan ngomong bahasa inggris bareng. Ngegosipin artis-artis yang ada di Australia. Nongkrong di warteg sambil makan spagheti. Pokoknya bakalan seru kayaknya. Dan hingga akhirnya, hidup bahagia selama-lamanya..

Bu Niken kembali masuk kelas, diikuti dengan murid baru itu yang ternyata adalah seorang pejantan. Seisi kelas diam tanpa suara (sebuah kejadian langka yang biasanya terjadi kalo guru marah atau ulangan).
"nah, ini murid barunya, silahkan memperkenalkan diri." Kata bu Niken sembari mempersilahkan.
"Halo, nama saya Ricardo, pindahan dari Australia.."

...........Aku speechless, entah karena nahan ketawa, atau nahan kecewa.....
Setelah bermenit-menit waktu kuhabiskan untuk berimajinasi tentang kehidupan bersama seorang bule, dalam hati aku protes,"AAAAAAA.. KOK BUKAN BULE???!!!". 

Murid baru ini, jauh dari kata bule.
Bener-bener jauh dari apa yang kuperkirakan.
Ibaratnya, E tidak sama dengan MC kuadrat.

Sekedar informasi, kurikulum yang ada di Australia dan di Indonesia itu berbeda. Di Australia, semester 2 nya berakhir diakhir tahun. Itulah mengapa si Ricardo ini nggak ngikutin 1 semester pas pindah sekolah di Indonesia.

Kembali ke dunia khayal..
Beberapa temenku ada yang senyum, ada yang ketawa, ada juga yang nahan boker dari pagi. Murid baru ini memiliki wajah yang umumnya dimiliki oleh orang Indonesia. Logatnya bicara pun nggak kayak Cinta Laura. Dari sini aku mengakui teoriku yang sebelumnya salah. Tidak selamanya yang tinggal di Australia itu orang bule.

Tapi walaupun wajah Ricardo ini nggak ada unsur kaukasoidnya, kehebatannya dibidang bahasa Inggris patut diacungi celurit. Bayangin aja, kita-kita yang udah di SMA 4 selama 1 semester ini aja bahasa Inggrisnya masih amburadol, si Ricardo yang belum ada 1 minggu, bahasa Inggrisnya udah kayak orang yang sempet lahir di Eropa. Emang sih pelajaran yang lainnya bisa dikatakan memprihatinkan dan mengkhawatirkan, tapi bahasa Inggrisnya itu loh, nggak kuat.

Selain itu dia ini unik, apalagi kalo ngomong, ada sebuah gerakan tersendiri yang dilancarkan, menyerupai gerakan orang India, tapi beda sama orang Indian.  Dia juga punya kelebihan. Bukan cuma bahasa Inggris, dia juga memiliki sesuatu yang juga dimiliki salah satu temanku si Haris, yaitu kelebihan pada bagian gigi. Nggak jarang kalo si Ricardo ini disebut-sebut sebagai adiknya Haris.

Dengan adanya keunikan dan kelebihan tadi, kurasa Ricardo layak untuk menerima gelar sebagai “karakter rahasia”. Seorang karakter rahasia yang ikutan berjuang di pusi, di SMA 4, di Semarang, dan di Indonesia…

SMA, PuSi, dan Catatan Akhir Sekolah (bab 36)

Sama hal nya dengan SMP, masa SMA diawali dengan sebuah ospek, MOS, atau entah apa namanya. Sekali lagi aku merasakan apa yang disebut sebagai “murid baru diantara para murid baru”. Selama beberapa tahun aku hanya melihat SMA 4 dari luar, sekarang, aku melihat SMA 4 dari luar dan dalam, seperti panas dalam. Setelah itu kuminum adem sari. Panas dalam?? Minum adem sari...

Seperti biasa, masa ospek ini selalu di isi dengan kegiatan yang aneh, walopun masih aneh kehidupanku dari pada ospek. 3 hari merasakan senioritas, setelah itu masa perburuan mencari gadis desa. Dan pada masa pencarian itulah, aku bertemu dengan sosok perempuan cantik, perempuan tulen, dan perempuan yang tidak memiliki lubang dibelakangnya.

Alkisah, entah hari kedua masa ospek atau hari ketiga masa ospek, pada waktu pulang sekolah, yang beragama Katolik disuruh ngumpul dulu. Kebetulan di kartu pelajarku, di kolom “agama” tertulis “Katolik”, dan di kolom “jenis kelamin” tertulis “pria” bukan digambar. Maka aku bersama kedua temen SMP-ku, Tutus dan Gentong ikut berkumpul di ruang yang disebutkan. Hari pertama pertemuan tidak ada yang menarik, bisa dibilang mengecewakan. Tapi pada hari kedua inilah aku bertemu sosok perempuan cantik, perempuan tulen, dan perempuan yang tidak memiliki lubang dibelakangnya.

Aku dan Tutus berlomba merebut perhatian perempuan tadi, karena hanya ada 1 cewek cakep dalam ruangan itu. Sebut saja namanya Rosa Delima. Sesuai namanya, Delima, tiap ngeliat dia, jadi inget warna merah, dan sebaliknya, kalo liat warna merah, jadi inget darah. Jadi kesimpulannya Delima = darah?? Tidak juga.

Dengan melakukan sedikit penelitian ilmiah, ku temukan bahwa senyawa a tidak sama dengan senyawa x, apalagi senyawa z, dan tentu saja tidak ada hubungannya dengan senyawa qwerty. Dari penelitian ini juga aku mengetahui bahwa Rosa berada di kelas X3, aku di kelas X1, Tutus di kelas X9, Gentong di kelas X7, Faris di kelas X2, Ririn di kelas X4, dan para mutan di kelas X-men.

Mari kita skip cerita tentang percintaan, karena sekarang bukan waktunya hubungan asmara, sekarang waktunya menuntut ilmu.

Beberapa anak di kelas X1 sudah ada yang aku kenal, karena kebetulan juga satu SMP. Sementara yang lainnya belum aku ketahui jenis kelaminnya.

”namamu siapa??”
”aku Tanjung, kamu??”
”aku Louis,hehehehe..”
”rumahmu dimana??”
”oh,aku sih di ngesrep, kamu dimana njung??”
”sekaran.”
”iya, sekarang, dimana rumahmu??”
”sekaran.”
”iya sekarang tinggal dimana??”
”rumahku namanya sekaran.”
dengan rasa malu amat luar biasa, kujawab,”ooohhhhh....”

Itulah sepenggal kisah perkenalan yang susah untuk dilupakan, karena harga diriku dipertaruhkan.

Di dalam kelas pun ada sosok yang menarik perhatian untuk diselidiki, Ardyansah Lubis namanya. Tubuh besar yang kekar, bulu-bulu disekitar wajahnya yang elok, suaranya yang menggelegar, serta celana dalamnya yang berwarna putih, menghiasi nama Ardyansah. Makhluk unik yang memiliki kisah tersendiri.

Wibi si pendongeng, musuh bebuyutannya Ardyansah. Setiap kisah dapat diceritakan  secara lisan tanpa catatan, apalagi kisah tentang Ardyansah, dengan senang hati bakal diceritain ke satu negara. Bahkan kisah yang membuat harga diriku anjlok, dapat diceritakannya dengan seksama. Kalo mau tidur, silahkan minta tolong Wibi buat bacain dongeng, dijamin nggak bakal tidur.

Ada juga Danny Erik, seorang pemuda berwajah (bisa dibilang) rada bule, sementara didalam darahnya tidak ada senyawa yang mengatakan bahwa dia keturunan bule. Sama hal nya denganku, pemuda (yang katanya) berwajah oriental, sementara tidak ada dalam buku sejarah yang menyebutkan bahwa aku keturunan F4, rain, lee min ho, dan sederet artis asia lainnya. Dalam waktu 3 hari, si pemuda bule itu sudah berhasil merebut perhatian sekelas. Sebuah fakta menyebutkan bahwa aku pernah sekali ada masalah dengan anak yang namanya Danny ini. Sewaktu SMP dulu pernah ada masalah dengan tema “wanita”. Kalo emang ditakdirkan, mungkin aku bakal berantem beneran sama Danny.

Selain tokoh-tokoh radikal tersebut, ada juga tokoh yang berperan dalam kelas. Thomas, dengan jiwa kepemimpinannya, mampu mengendalikan kekacauan negara. Satu-satunya anak yang bersedia mengorbankan dirinya menjadi ketua kelas. Lalu Esa, anak guru yang patuh terhadap guru, membuat keberadaan kelas X1 menjadi terjaga reputasinya. Serta Tio, seorang musisi yang telah eksis sejak SMP dengan bandnya, Xenon. Sebenernya masih ada anak-anak lainnya yang berperan, tapi hanya 3 ini yang dapat diingat perannya.

Dalam sebuah kelas, kita semua disatukan. Dengan papan nama X1, kelasku kelak diberi julukan,”PuSi”, singkatan dari SEpuluh SIji. Sepuluh dari bahasa Indonesia yang memiliki arti, sebuah angka yang terletak tepat setelah angka 9. Siji, dari bahasa Jawa, nama lain dari satu, sebuah angka yang terletak diantara angka 0 dan 2. Entah siapa yang punya ide buat memberikan nama PuSi, yang jelas satu kelas setuju semua.

Kisah dalam PuSi ini diawali dengan sebuah acara perkemahan di Bantir, dimana barak bekas tentara dulu tinggal. Selama 3 hari kami semua para murid baru akan bertahan di tempat angker itu. Konon katanya dahulu kala, pernah ada kejadian seorang murid kesurupan di Bantir sana. Saking hebatnya kekuatan kesurupan, hingga acara kemah berakhir pun sang anak masih aja kesurupan. Sampai akhirnya tu anak meninggal. Entah ini kisah fiktif atau belaka, yang jelas, kakak angkatanku yang sebelumnya sampe nggak ngadain acara kemah di Bantir.

Keesokan harinya, beberapa truk pasir sudah menanti. Tanpa mempedulikan gender, semua murid naik truk itu. Ini adalah pengalaman pertama kalinya perjalanan jauh dengan melakukan kedipan mata terbanyak karna kemasukan pasir. Mungkin prestasi ngedip ku itu bisa masuk MURI. Dengan tekad ”tidak percaya hantu”, maka aku melakukan doa doa sebelum berangkat, agar kelak nggak kesurupan.

Perjalanan yang cukup melelahkan yang disebabkan otot mata overdrive dan otot kaki overthere berakhir dalam beberapa menit. Hawa dingin menghiasi udara. Layaknya pasukan angkatan darat, kami semua turun dengan gaya masing-masing.

Malamnya diisi dengan kegiatan penampilan kelas masing-masing. Kelasku menampilkan sebuah drama, sebuah kisah tentang seorang pencuri yang kelakuannya nggak kalah baiknya dengan seorang dermawan. Kelas lain kebanyakan menampilkan sebuah atraksi musik, ada juga yang membawakan puisi disertai dengan alunan petikan gitar. Setelah itu dilanjutkan dengan menonton film Catatan Akhir Sekolah.

Film CAS bercerita tentang anak SMA yang mengabadikan hari-hari terakhirnya di sekolah dalam sebuah film yang kemudian ditampilkan dalam prom nite. Kebetulan sebelumnya aku belum pernah nonton film itu. Jadi memori yang muncul kalo liat film itu adalah masa SMA ku. Sampe sekarang pun kalo ada film itu, aku nyetel lagu ”i remember”-nya Mocca (kalo nggak salah inget penyanyinya itu, sementara judulnya aku lupa,hahahahahhaha) sambil nginget jaman ku SMA.