Sabtu, 10 November 2012

Good MORNING


Bangun pagi itu merupakan salah satu hal yang susah menurut saya. Sama susahnya dengan ngerjain soal fisika anak SMA kelas 2, soalnya dulu saya jurusan IPS.

Entah kenapa, semenjak kuliah, saya punya fobia dengan bangun pagi. Bukan fobia sih, cuma kekurangan bangun pagi. Tapi gara-gara itu, saya jadi jarang liat matahari pagi. Lama-lama jadi kayak vampire di film film, tapi taringnya keluar dari hidung.

Walopun jarang, saya juga pernah sekali kali bangun pagi loh. Saking paginya, matahari malah belum nongol. Yah, terkadang kita memang harus totalitas dalam melakukan sesuatu, termasuk bangun pagi.
yeah!!

Good MORNING!!

Sabtu, 03 November 2012

Si Kecoa Hitam ( Permainan dikala Hujan)



Pada suatu hari hiduplah seekor kecoa kecil hitam bau pesing. Namun kecoa tersebut terinjak lalu mati. Dan ternyata itu membuat sang kecoa sadar bahwa dia memiliki sebuah kemampuan rahasia, dimana sebuah pantat lebar dapat membawanya untuk terbang tinggi menuju langit tujuh bidadari.

Namun kakak laki-lakinya ikut menari di langit. Sehingga itu membuat ia berpikir untuk melakukan sebuah tindakan. Tetapi, gurunya mengajarkan ilmu hitam padanya.

Suatu hari kemudian ia bangun dan kaget karna ada kakak laki-lakinya telanjang dada dan kepala. Tiba-tiba ada sebuah lubang besar hitam yang sangat hitam. Namun itu tidak memuaskannya hasratnya kepada istri pertamanya hamil anak pertama, begitulah kira-kira. Kecoak hitam itupun berbohong dan mati penasaran.

Jadi begitulah cerita, sungguh sedih bukan.




-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baiklah, itu tadi adalah sepenggal kisah enggak jelas yang berhasil dibuat oleh lima orang dikala menunggu hujan. Jadi pembuatannya itu bener-bener dibuat bersama, satu orang nulis tiga kata, trus diterusin ke orang berikutnya, dengan waktu penulisan sepuluh detik. Hasilnya, muncullah sebuah cerita yang tidak jelas ranah hukumnya.

Sebut saja ini permainan kata menuju kecerita. Permainan ini dicetuskan oleh Fendy. Lalu empat orang berikutnya yang turut bermain adalah Dewi, Rozi, Agnes, dan saya sendiri.



Sebenarnya masih ada satu kisah lagi, namun kali ini sangat absurd, sangat abstrak, sangat amoeba. sebut saja judulnya, "anak laki-laki". Berikut ceritanya...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Alkisah disebuah negeri tujuh kembang, tinggallah seorang kakek yang sangat tampan. Namun sangat disayangkan anak kakek cantik tiba-tiba menjadi laki-laki yang tampan. 

Lalu suatu hari anaknya sedih karena bunga raflesia yang sangat buruk rupa dan menakutkan, sungguh nakutin banget. Andaikan ini sebuah cerita rakyat jelata yang ingin menjadikan ia menjadi seorang raja yang tampan. Namun kakak laki-lakinya mati tertimpa gayung besar hitam bau ketek banyak bulu. 

Sungguh hina makhluk cantik bertubuh kekar dengan bokong kecil dan sudah sangat kecil miskin tersingkir. Sungguh kejam sekali kakak laki-lakinya yang cantik itu karena sudah menjahili mereka yang tidak mau diajak untuk ikut MLM bersama Dewi yang gagah berani, otot kawat balong wesi, mirip kayak orang, tapi bukan orang nyata, melainkan monyet yang menjelma menjadi seorang wanita cantik dan sangat jelita.






Sabtu, 27 Oktober 2012

DKV Lulus Semua


Saya, Louis Cahyo Kumolo, disini secara pribadi dan sebagai mahasiswa DKV, melaporkan bahwa mendekati akhir semester, banyak yang mendadak  galau. Semangat mulai berkurang untuk kuliah, dan milih kegiatan diluar kuliah. Beberapa ada yang mulai mempertanyakan kiamat 2012. Ada juga yang mulai beli kostum biar jadi superhero........ Oke yang dua kalimat sebelumnya adalah hoax.

Namun benar apa adanya, bahwa beberapa mahasiswa DKV mulai kehilangan semangat di perkuliahan. Hal ini didasari dari observasi lapangan pada kampus Unika Soegijapranata. Apakah hal ini juga terjadi pada mahasiswa DKV kampus lain? saya tidak tahu. Kalo saya tahu, saya ngalahin google si maha tahu.

Kemudian berdasarkan hal tersebut, saya, Louis Cahyo Kumolo, kembali lagi secara pribadi, berusaha membuat propaganda untuk memberikan semangat. Propaganda ini ditujukan kepada mahasiswa DKV. Dan berhubung mahasiswa itu tergolong sebagai pemuda dan pemudi, maka propaganda ini pun kurang lebih gaya bahasanya mirip.

Diharapkan dengan adanya propaganda ini, teman-teman seperjuangan saya, mahasiswa DKV Unika Soegijapranata, dapat termotivasi. Bukan hanya termotivasi untuk berbuat jahat, tetapi juga termotivasi ngerjain tugas yang sehat.

Pada akhir kata, saya mengatakan, salam DKV!!
LAKSAMANAKAN!!!


Kamis, 18 Oktober 2012

Gua Bilang Wow

Entah kapan kata kata ajaib semacam ," terus? gua harus bilang 'wow' gitu?"...
Dan selama masih hidup, sepertinya kata-kata ajaib semacam ini akan terus bermunculan. Sekarang aja udah muncul lagi, "ciyus", "miapah", "enelan".

Jadi saya inisiatif, biar bisa ikutan mainstream gitu ceritanya, bikin karya yang ada kata ajaibnya. Lumayan buat mainstream, berasa manusia...

hahahaha... *ketawa nya rada maksa

Minggu, 30 September 2012

Demam Korea


Akhir akhir ini demam korea selatan emang semakin menjadi. Bahkan serigala jadi-jadian gagal menjadi korea-korea an. Coba aja hitung berapa jumlah boyband yang nggak terkenal di Indonesia, pasti banyak.

Kalo ngomong korea, orang pasti kebanyakan yang ada dipikirannya adalah korea selatan. Padahal masih ada korea utara loh. Kalo korea yang biasa kita liat di tipi sih emang korea selatan. Tapi kalo korea yang kita baca di koran,  yang militernya jadi-jadian, itu baru korea utara.

Korea selatan juga identik banget sama dunia hiburan. Saking hiburnya, saya ketularan terhibur sama salah satu reality show korea selatan yang judulnya “running man”. Reality show ini isinya games biasa, tapi ada ceritanya dikit. Semakin lama saya liat running man, saya jadi tahu, ini bukan reality show biasa, ini adalah media promosinya korea selatan!!

Di tiap episode yang tampil, selalu ngasih suatu info entah itu tentang tempatnya, atau makanannya, atau bintang tamunya, atau…. Ya pokoknya atau. Dan menurut saya, strategi running man untuk promosi korea selatan sangat ampuh. Saya jadi tau kalo di kore selatan ada museum kerja, sebuah museum yang isinya pekerjaan yang ada di korea selatan, termasuk alat peraganya.

Beda sama di Indonesia, reality show nya terlalu mendramatisir. Saking drama nya, jadi lupa sama tujuan acaranya. Mungkin itu penyebab banyaknya orang galau, tiap nonton tipi, nikmatinnya yang drama ‘menye-menye’. Band di Indonesia juga kalo bikin lagu kebanyakan ya isinya cinta-cinta an.

Balik lagi ngomongin korea selatan nih ya. Terakhir yang paling ‘wow’ adalah lagu “oppa gangnam style”. Ini lagu ternyata nggak cuma sekedar lagu, tapi ini lagu yang ada videoklipnya!!! Dan di videoklipnya ada ceweknya!!!!

Videoklip lagu gangnam style ini sangat booming. Orang bule aja jadi ikutan niru tariannya. Yang heboh lagi, ada flashmob nya gangnam style, tapi dilakuinnya bukan di korea selatan.

Sementara yang lain nikmatin gerakannya, saya malah penasaran sama gerakan dan videoklipnya. Gerakan tariannya kalo diliat-liat mirip kayak orang nunggangin kuda. Di videoklipnya pun juga diawali sama penampakan kandang kuda beserta kudanya. Saya curiga, pasti ada sesuatu dibalik videoklip ini. Dan setelah ngobrol sama mbah google, ternyata benar, memang ada sesuatu dibalik videoklip oppa gangnam style!!

Ternyata lagu dan videoklipnya itu adalah sindiran buat orang yang tinggal di kota gangnam. Jadi ceritanya, orang yang tinggal di gangnam itu adalah kaum borjuis. Orang-orang kaya yang suka ngabisin duit. Nah, arti kuda yang muncul di videoklip itu mewakili orang-orang borjuis tadi. Jadi kalo di film-film yang ceritanya jaman kerajaan gitu, yang orang-orang kaya pada naik kuda. Makanya videoklipnya mengandung tarian kuda dan hewan kuda.

Sepertinya orang-orang korea selatan memang punya ide buat mengangkat negaranya secara terselubung. Sebenarnya orang-orang Indonesia enggak kalah kreatifnya. Coba deh lihat yang di tipi, kan ada tuh pedagang yang ngolah makanan dari bahan yang enggak umum. Kalo enggak kreatif, enggak bisa nemuin cara itu. Ngolah makanan itu baru satu contoh kecil bukti kreatifitas orang-orang Indonesia, walopun kesannya negatif ya.

Terus coba lihat lagi kasus video lipsing lagunya “keong racun”, itu beritanya nyebar kemana-mana, sampe orang bule aja ikutan nyanyi dan nari, sampe enggak jelas mukanya.

Jadi sebenarnya, bangsa kita bisa nyaingin kerasnya kehidupan di bumi. Tapi butuh kerjasama satu bangsa dulu. Contoh aja ya, misalnya mobil esemka berhasil diproduksi missal, tinggal di sebar lewat media, terus anak muda nya ngetweet tentang itu di twitter. Ngetweet sampe mobil esemka jadi trending topic di dunia selama sebulan. Lama-lama kan orang luar jadi tahu kalo Indonesia punya mobil sendiri. Pokoknya berita kecil yang kreatif dan positif, langsung aja disebar luaskan lewat jejaring sosial. Manfaatkan budaya konsumtif orang Indonesia buat eksis. Niscaya kelak suatu saat, orang luar jadi penasaran sama Indonesia..

sebagai penutup dari perbincangan enggak jelas ini, nih saya kasih tontonan>>


Kamis, 30 Agustus 2012

Pameran Perdana, Seadanya, Tempat Yang Tak Biasa


Oke, postingan ini saya bikin, dengan sedikit membawa perasaan lega. Kenapa sedikit?? Karena masih banyak lega-lega yang belum keluar dari ganasnya tugas. Kenapa lega?? Karena hari Kamis, tanggal 30 Agustus 2012, adalah pertama kalinya saya melakukan sebuah pameran perdana secara live/langsung..

ya, pameran perdana secara langsung..

Secara tidak resmi dan ilegal, akun Facebook saya merupakan tempat dimana saya memamerkan dada…. Ah, maksudnya karya, secara gratis dan selamanya..

Secara resmi dan tetap ilegal, hari Kamis itu adalah pertama kalinya saya melakukan pameran yang nyata dalam kehidupan sehari hari.

Pada umumnya dan gaulnya, pameran itu diadain di gedung pameran, atau di ruangan nyaman, atau di mana aja, selain di toilet. Nah, saya ini justru pameran perdananya di toilet kampus, tepatnya di gedung tempat saya ngikutin kuliah, yaitu gedung Henricus Constant. Dengan demikian, saya pun layak di cap sebagai orang yang belum umum dan belum gaul.

Mungkin enggak ada yang bertanya kenapa saya ngadainnya di toilet, kenapa enggak di tempat yang elit dikit seperti galeri?? Berhubung saya narsis, tanpa ada yang bertanya, saya langsung jawab aja. Karena materi pameran yang saya tampilkan, berhubungan erat sama toilet, dan yang terpenting, saya malas berurusan dengan hal-hal birokrasi, seperti bikin surat ijin, bikin surat peminjaman tempat, bikin proposal, bikin laporan, dan bla bla bla..

Saya bukan tipikal orang yang formal, yang kalo mau nanya, udah ngupil apa belum, dengan pertanyaan,” hei saudara, apakah anda sudah melaksanakan pembersihan dalam hidung anda?”.

Saya bukan perencana yang baik, yang kalo mau ngupil aja harus mikir,”apakah dengan posisi tubuh tidur seperti ini, upil akan masuk hidung saya?”.

Saya juga bukan orang yang memperhatikan detail kecil, yang kalo mau ngupil pake jari aja harus bertapa,”apakah sehari sebelum ini saya ngupil pake jari telunjuk kanan, atau jari telunjuk kiri?”.

Saya ini orangnya gampang lupa, isi otaknya sederhana, begitu punya ide, harus segera dilaksamanakan, halah…
karena kalo enggak dilaksanakan segera, langsung lupa. Yang dikerjakan pun juga yang simpel aja, sederhana, tapi jelas adanya. Tahu Albert Einstein kan? Nah, otak saya itu kayak ujung rambutnya om Albert, susah dilihat, tapi ada.

Pameran perdana ini juga saya laksamanakan, halah.. laksanakan sendiri persiapannya. Mulai dari konsepnya, karyanya, ngeprintnya, duitnya, itu saya lakukan sendiri. Tapi, yang namanya jagoan, pasti dapat bantuan dari kawan kawan sejawat (bahasanya absurd). Pada proses penempelan karya, saya dapat bantuan tangan yang secara takdir menolong saya, yaitu tangan dari Rico si desainer kebanggaan Semarang, dan Depin si cantik tak berdaya. Mereka ini yang membantu saya motongin selotip dan nempelin selotip ke karya. Tanpa mereka, kalori yang terbakar dalam tubuh saya akan semakin banyak.

Seperti dalam kisah-kisah heroic di film drama, kisah pameran perdana ini pun juga penuh makna. Biasanya bangun jam 12 siang, kali ini bangunnya jam 6 pagi. Begitu bangun, langsung buka laptop, nyalain, edit gambar yang tersedia. Padahal biasanya bangun pagi gitu cuma ambil hape, ngecek sms dan twitter, trus tidur lagi.

Selesai ngedit, saya harus menghadapi dinginnya air, dan merelakan tubuh indah ini menjadi basah tak karuan. Gagal dengan sukses dalam meniru adegan sabun menyabun di iklan tv, saya langsung bergegas ambil handuk dan pakai baju. Abis itu berangkat ke tempat percetakan, untuk mencetak karya.

Sesampainya di tempat percetakan indoprint, saya harus mengantri dengan gagah berani. Sedikit mengipas karna panas, dan menghirup banyak udara untuk bernapas. Begitu giliran tiba, langsung deh ‘tas tes’ (buat yang tinggal di Semarang, istilah beginian sering digunakan, untuk memberikan efek cerita yang kelihatan cepat gitu). Selesai mencetak, masih ada masalah lagi, yang timbul karena memiliki nama yang amat sangat keren.

“mas, udah pernah ngeprint disini?” Tanya si petugas pria indoprint.
“udah mas.”
“namanya siapa ya mas?”
“Louis mas”
“oke” Seolah-olah mas nya ini yakin telah mengetik bener, padahal salah. Yang diketik malah ‘Lois”

“anu mas, namanya salah itu, pake ‘u’ mas..”
“ohh, pake ‘u’ ya, oke..” sekali lagi seolah-olah mas nya yakin telah mengetik dengan bener, padahal tetep salah. Yang diketik malah ‘Luis’.

“eh, mas, anu, ‘u’-nya ditengah.”
“oh, oke oke..” lagi lagi, seolah olah mas nya yakin telah mengetik dengan bener, padahal salah, tambah parah, yang diketik malah ‘Lous”

“mas mas, bukan gitu, bacanya lllooooo…uuuuuu…iiiii…sssss, el, o, u, i, s” sambil masang tampang guru TK yang bersahaja.
“oalah, iya mas..” kali ini bener.

Proses percetakan selesai, lanjut proses berikutnya, yaitu pemotongan karya sesuai yang ditentukan. Sebelum masuk rumah, saya berhenti sebentar di tempat fotokopian depan gang rumah. Di tempat itulah saya percayakan proses pemotongan.

“mas, tolong dipotong ya mas, sesuai ukuran karyanya, pokoknya bagian putihnya ilangin aja.” Begitulah amanat yang saya berikan kepada mas-mas fotokopian. Setelah memberikan amanat, saya pulang dan isi perut dulu sambil bercanda gurau sebentar sama orang rumah. Mengetahui lelucon yang saya lontarkan enggak lucu, langsung deh berangkat ke tempat fotokopian.

“eh mas, ini masih ada putih-putihnya, diilangin sekalian bisa enggak mas??” sambil nunjuk karya saya yang masih terdapat pinggiran putih.
“bisa sih mas, tapi… lama nih mas, ditinggal aja gimana??” begitu kata mas nya, sambil aba-aba megangin mangkok berisi sesuatu.

“kalo sekarang enggak bisa mas?? Saya bantu deh, kerjain berdua, biar cepet, gimana??” teknik negosiasi tinggi dimana kita sedikit berkorban, ini termasuk teknik tingkat sarjana nih. Namun jawabannya mas nya adalah….

“yaudah, mas nya kerjain aja, malah gratis, enggak bayar..” begitu jawabnya, sambil meringis. Habis itu mas nya bawa mangkok tadi kebelakang, duduk, terus makan. Sementara saya, motongin karya sendirian.. negosiasi gagal..

Dengan tetap tersenyum (dalam hati) dan motongin karya, setidaknya orang-orang yang juga ada di fotokopian itu bisa ngeliat karyanya. Yaa, itung itung promosi gratis. Ditengah-tengah motongin kertas, tiba-tiba muncul sesosok mas mas misterius yang sebenarnya dari tadi sudah ngeliat liat karyanya.

“mas, ini ngeprint kertas apa mas?”
“hah? Itu yang tebel namanya ivory mas..” sambil menjawab, sambil menjatuhkan keringat.
“berapa mas?”
“oh, itu saya bikin sendiri mas karyanya..”
“bukan mas, ini ngeprint gini berapa habisnya?”
“hah? Oh, itu selembar a3 sekitar… eee…. 5 ribu mas.” Sebenarnya saya senang kalo ada yang Tanya-tanya, jadi keliatan pinter gitu, tapi situasinya lagi kerja keras, jadi saya enggak sempet bercanda gurau sama sosok mas mas asing itu.

Proses pemotongan selesai, langsung pergi tanpa basa basi. Mampir sebentar ke Indomaret buat beli minum, sambil berpose sok nikmat ngerasain dinginnya ac. Sampai kampus, langsung deh parkir motor. Di sana lah saya bertemu Depin si cantik tak berdaya ini yang ditakdirkan membantu pameran perdana saya. Secara resmi, dia turut ambil bagian dalam proses pemasangan karya. Datang pula si Rico yang secara tak terduga datang ke kampus, dan terseret arus untuk ikut berurus..

Sekali lagi saya ucapkan, terima kasih Depin, Rico, dan… Tong Fang…






Pameran ini saya buka mulai dari hari KAMIS, 30 AGUSTUS 2012, dan akan berjalan selama seminggu.
Lokasi nya ada di TOILET  cewek dan cowok, kampus UNIKA, gedung HENRICUS CONSTANT B, lantai 3 dan 4.
Mengingat adanya unsur legal dalam pameran ini, maka, marilah kita berharap, enggak ada yang nyopot karyanya…

ini dokumentasinya ada di link fb (aslinya males aplod satu satu, alhasil, nggak diaplod satu satu)
dokumentasi foto





Jumat, 24 Agustus 2012

Dia Yang Namanya Tak Boleh Disebut


Setiap manusia, setiap umat manusia, entah itu berusia 3 tahun atau 399 tahun (kalo ada), pasti pernah yang namanya buang “air”. Disini yang dimaksud “air” adalah sesuatu yang menyerupai coklat meleleh, atau batu buat “nguleg” (bahasa Indonesia yang menurut saya mendekati sih ya menumbuk). Bagi yang pernah membaca novel Harry Potter si penyihir, mari kita sebut “air” ini sebagai “dia yang namanya tak boleh disebut”.

Menurut versinya, ada dua jenis buang “dia yang namanya tak boleh disebut”, yang pertama versi yang kecil, yang bisa dilakukan dengan cepat bagi pria, dan cukup lambat bagi wanita. Jenis ini masih dapat ditoleransi keberadaannya, karena tidak membutuhkan waktu yang lama. Kedua adalah versi yang besar. Versi kedua ini memakan waktu yang cukup untuk membuat kita mati gaya. Selain waktu, juga dibutuhkan tenaga besar dalam ritualnya. Dalam situasi tertentu, versi kedua ini akan sangat merepotkan, sangat sangat sangat merepotkan.

Ritual buang “dia yang namanya tak boleh disebut” pada kehidupan manusia modern ini harus dilakukan di tempat yang tersedia. Mereka yang melanggar tata cara tak tertulis dari ritual buang “dia yang namanya tak boleh disebut” bisa kena sanksi sosial. Misalnya, ritual dilakukan di tempat umum, orang-orang umum pasti akan menggunakan tatapan jijik setengah mati, kalo orang tidak umum, bakalan mengabadikan momen itu trus di aplod ke jejaring sosial deh.

Dan, ritual buang “dia yang namanya tak boleh disebut” juga harus dilakukan pada saat momen yang tepat serta akurat. Penyalahgunaan momen untuk melakukan ritual juga dapat dikenakan sanksi sosial. Sedikit curhat nih ya, dulu saya pernah melakukan ritual buang “dia yang namanya tak boleh disebut” pada saat momen yang tidak tepat. Waktu itu saya SMP, dan sedang menimbun “dia yang namanya tak boleh disebut” dalam perut saya. Karena kepepet, saya pun membuangnya ditempat yang sesuai. Akan tetapi sodara-sodara, salah satu temen saya ada yang memergoki aksi tersebut. Kebetulan yang saya laksanakan adalah versi yang besar. Dengan segera, teman saya itu nyiramin saya pake air secara random, trus lari ke kelas secepat atlit olimpiade, dan membuat pengumuman via audio, kira-kira begini bunyinya,

”Louis ******* !!! Louis ******* mambu (bau) !!”

Sekembalinya saya ke kelas, teman teman yang lain memasang wajah ketawa, dan jijik tentunya. Butuh waktu berhari-hari untuk memulihkan reputasi setelah peristiwa itu.

Nah, dalam melakukan ritual buang “dia yang namanya tak boleh disebut”, ada tempat khusus yang disediakan, yang biasa disebut dengan ….WC !!, atau TOILET !!, atau KAMAR MANDI !!...

Kebanyakan orang memandang WC sebagai tempat yang jorok, tidak higienis, tak elegan. Namun semua prasangka buruk tadi sebenarnya muncul karena manusianya sendiri. WC menjadi kotor itu karena tingkah laku manusianya yang tidak ikut menjaga kebersihan, tidak peduli, dan suka melakukan ritual buang “dia yang namanya tak boleh disebut” tanpa dibersihkan dengan baik dan benar sesuai undang undang yang berlaku.

Coba lihat WC umum yang ada dimanapun dia berada, kebanyakan pada bau tidak sedap, jorok, jauh dari kata sempurna. Ada juga WC yang baunya wangi, bersih, meski tetap jauh dari kata sempurna, karna kesempurnaan hanya milik Tuhan. Saya sendiri jarang menemukan WC yang bersih dan wangi. Kalopun ada, ya di tempat-tempat berkelas seperti mall, hotel, restoran kelas 7, dan kelas kelas lainnya.

Seharusnya semua orang yang konon memiliki akal, tahu bahwa menyiram setelah buang “dia yang namanya tak boleh disebut” itu penting, sama pentingnya dengan ganti celana dalam sebanyak dua kali sehari. Setidaknya dengan mengetahui dan melakukan satu hal tadi, WC yang ada di dunia nyata ini bisa sedikit tercerahkan masa depannya.

Buat yang termotivasi oleh WC yang jorok untuk melakukan hal yang jorok juga, segeralah sadar, bahwa anda adalah manusia, kok bisa termotivasi sama WC?? Segeralah bertobat dan berobat, niscaya, WC bisa terselamatkan dari dampak ritual buang “dia yang namanya tak boleh disebut” yang tidak tepat.

Mari kita budayakan ritual buang “dia yang namanya tak boleh disebut” yang tepat, sehingga WC kita tidak jorok dan tidak memotivasi orang lain untuk jorok juga.

mari….


Minggu, 05 Agustus 2012

'Kepo' Calon Gubernur


Maraknya pemberitaan di media seputar pemilihan calon gubernur Jakarta, membuat saya berpikir, saya kan bukan orang orang Jakarta??

Oke, meskipun saya bukan orang Jakarta, tapi boleh lah ‘kepo’ dikit tentang salah satu calonnya yang juga walikota dari Solo. Tidak lain tidak bukan, sebut saja, pak Jokowi !!
Yeah!!!

Melalui pengamatan singkat ala kadarnya oleh seorang mahasiswa tanggung amatiran, dalam kasus ini yaitu saya, pak Jokowi ini adalah kandidat calon pemimpin yang sangat berkompeten. Coba lihat bagaimana kota Solo sekarang ini??  Kalo lihatnya dari peta, mungkin nggak keliatan, tapi coba kalo liatnya dari buku atlas…. Tetep nggak keliatan juga kayaknya. Jadi mending datang langsung ke kota nya, kemudian foto pake instagram, tweet tentang itu, update status, dan tidak disarankan untuk foto alay apalagi joget joget kayak penontonnya acara dahsyat.

Disaat walikota yang lain mengijinkan pembangunan mall sehingga menambah kaum alay, pak Jokowi malah membangun pasar. Disaat walikota yang lain punya satpol PP berbadan hulk dengan jurus kasar, pak Jokowi punya kepala satpol PP yang anggun dengan jurus pendekatan sosial. Disaat saya nggak punya badan yang kotak-kotak, pak Jokowi sudah berkotak-kotak….. bajunya.

Sejauh ini, berbagai sepak terjang sepak bola pak Jokowi yang saya dengar, telah dilakukan pada saat beliau memang menjabat sebagai walikota, bukan pada saat masa kampanye. Sejujurnya saya tidak tahu apa aja yang diutarakan oleh pak Jokowi pada saat kampanye. Tetapi saya tahu beliau telah bekerja sebagaimana mestinya seorang walikota yang baik dan benar menurut bersama, bukan menurut uang atau unsur intrinsik lainnya.

Bandingkan dengan calon calon lain yang mainstream, yang cuma melakukan tindakan baik hanya pada saat masa kampanye doank. Tapi setelah masa kampanye selesai, semua tindakan baik tadi hilang. Calon calon yang seperti itu tadi sebenarnya berkelakuan baik cuma untuk demi, ibarat kata, cari muka. Benar-benar tidak konsisten kelakuannya. Mendingan juga saya, tiap hari kelakuannya enggak baik, tapi konsisten dan terus menerus. (jangan dicontoh, cukup dibaca).

Yakin deh, calon calon yang cari muka dan uang muka itu, kerjaannya pasti banyak yang nggak keliatan. Sekalinya keliatan, tujuannya ya cari muka. Orang yang bertindak untuk cari muka dan yang untuk kepentingan bersama itu keliatan banget.

Yang cari muka itu contohnya misalnya dalam sebuah mall, ini misalnya loh ya, jangan dianggap serius. Misalnya di mall itu ada seorang mr. F, dateng ke sebuah toko sepatu ber merk dengan pendapatan tertinggi di mall. Mr. F ini nyobain sepatu di toko itu, terus langsung beli. Kebetulan disitu ada beberapa wartawan yang meliput si mr. F yang terkenal, ceritanya wartawan dari planet mars. Nah, mr. F ini abis beli sepatu, berkata kepada penjaga tokonya yang bertubuh kecil pendek,

“wahai engkau rakyatku yang tampan tinggi nian, aku berikan engkau uang ini, karena aku baik hati..” Sambil ngasih uang tunai berpuluh juta.

Penjaga toko bertubuh kecil pendek itu hanya diam tanpa kata, seolah jenuh, tanpanya. Kemudian mr. F melanjutkan,

“wahai para wartawan dari planet mars, sebarkan berita ini, jangan lupa, cantumkan ‘mr. F si baik hati’…”

Mungkin terdengar agak lebay ceritanya, namun apabila terjadi kesamaan, jangan disama-sama kan, takutnya enggak sama. Dari cerita diatas, bisa dibayangkan betapa cari muka si mr. F ini. Bayangin, ngapain juga ngasih duit berpuluh juta ke sebuah toko ber merk?? Apa coba motivasinya?? Aneh kan?? Saya yang bikin ceritanya aja jadi turun kadar IQ nya.

Kembali ke cerita seputar pak Jokowi, awalnya saya sedih, karena beliau menjadi calon pemimpin Jakarta. Kenapa yang baik dan yang terbaik selalu pergi ke ibu kota Indonesia?? Tidak habis pikir, tidak adil rasanya. Dengan makan buah apel, saya berharap jadi cerdas hingga kembali berpikir positif.

Pikiran positif saya menjelaskan, keberhasilan pak Jokowi ini memang sudah jelas. Kalau Solo bisa sedemikian majunya, bayangkan bila permasalahan Jakarta dapat dituntaskan? Seandainya Jakarta bisa diselesaikan oleh beliau, akan ada banyak kemungkinan hal tersebut dipublikasikan oleh media, dan menginspirasi kota lain untuk ikut bertindak juga. Kalau sudah begini, maka peranan Pak Jokowi sudah hampir setara dengan presiden, hampir…

Berhubung saya bukan warga Jakarta, saya berharap pak Jokowi yang menjadi pemimpin untuk Jakarta selanjutnya. Saran saya untuk para pemilih, pilihlah dengan cerdas. Apabila ada pasangan calon yang melakukan kampanye dengan menyebar hadiah, terimalah, tetapi janganlah dipilih.

salam dari seorang mahasiswa amatiran yang cukup sok tahu… :V

NB: ‘kepo’ adalah sebuah istilah yang saya sendiri tidak tahu asal muasalnya, yang memiliki arti yaitu sebuah rasa ingin tahu seseorang akan sesuatu yang berlebihan.

Minggu, 22 Juli 2012

Album Perdana tentang Pacaran (bab 24)


Kalo kupu-kupu suka hinggap di bunga, wajar aja. Kalo lebah suka madu, wajar aja. Kalo cowo suka sama cowo, hajar aja!! Untung aja aku tidak terlahir sebagai seorang cowo yang suka sama cowo alias suka sesama jenis, alias maho, manusia homo. Heran juga sebenarnya, bagaimana mungkin seorang pria yang terlahir sebagai pria lengkap dengan properti ke pria an nya bisa menyukai pria yang terlahir sebagai pria lengkap dengan properti ke pria an nya juga. Pada dasarnya pria itu berpasangan dengan wanita, bahkan manusia purba pun tahu hal ini, meski mereka belum bisa baca tulis, apalagi maen PS. Untuk itulah, sebagai wujud dalam rangka sebagaimana mestinya seorang pria, maka aku akan mewujudkannya dengan pacaran bersama seorang wanita atau perempuan tulen.

Bisa dibilang ini adalah album perdana dalam kehidupanku tentang berpacaran. Sebelumnya pernah nembak cewek,tapi gagal dan ditolak matang-matang. Maka dari itu sekali lagi akan kubuktikan bahwasanya aku juga bisa berpacaran (untuk sepersekian minggu, hal-hal mengenai pelajaran jadi urutan nomor dua).

Sebagaimana mestinya dalam berpacaran, tahap awal adalah mencari mangsa yang tepat,terutama wanita tulen (ekstra hati-hati dengan jebakan maho). Kemudian tahap pedekate, lalu tembak deh dengan senjata revolver kaliber 9 mm. Tapi karena niatnya cuma pengen pacaran, tahap pedekate pun di skip dan langsung pada tahap penembakan. Target utama sebut saja Diah (nama tidak disamarkan). Dengan secarik kertas kutuliskan kata-kata mutiara yang bermakna,”mau nggak jadi pacarku?”.

Surat pun dikirimkan dari tangan ke tangan, dari hati ke hati (waktu itu hape belum booming dikalangan anak smp kelas 1, apalagi sms, facebook, twitter). Dengan kecepatan 500 mb per sekon, pesan langsung dibalas. Aku lupa waktu itu balesnya pake surat juga atau bahasa isyarat, yang jelas intinya adalah...

DITOLAK

Ini merupakan kedua kalinya aku ditolak. Dengan melakukan meditasi di gunung krakatau, aku melakukan instropeksi diri disertai dengan push up dan sit up. Apa sebenarnya yang membuat diriku ditolak? Apa jangan-jangan ada yang menfitnah bahwa aku adalah homo?? Sungguh sukar dipercaya kalo ada yang menfitnah homo.

Hari demi hari kulalui tanpa mengingat penolakan tersebut (dan entah mengapa pelajaran masih tetap diurutan kedua). Hari pertama masih down. Hari kedua makin down. Hari ketiga tambah down lagi. Kemudian hari keempat, lima, dst, down worry be happy. Tepat seminggu setelahnya, hal itu menjadi terlupakan.

Dengan planning awal akan meneruskan kegiatan sehari-hari (hal-hal tentang pelajaran menjadi urutan ketiga), aku berjalan menyongsong matahari. Semua berjalan normal hingga di pagi yang bolong itu, temen-temennya Diah seakan-akan menyorak-nyoraki. Naluri detektifku beraksi, apa yang terjadi gerangan? Namaku pun dipanggil mereka dan aku datang menghampiri para wanita histeris ini.

Aku lupa gimana kejadiannya, yang jelas, Diah telah mengetahui kebenaran tentang diriku, bahwa aku bukanlah homo, aku adalah pria diantara pria (man of the man). Dia pun memintaku untuk jadi pacarnya. Sebenarnya aku pengen nolak,untuk mempertahankan kadar keren dalam tubuhku. Dengan sigap kujawab,”iya, aku mau.”

Sejak saat itu gelar kejombloanku lepas.

Kembali lagi kulalui hari demi hari, namun kali ini dengan status in a relationship. Karena masih kecil imut-imut dan polos, aku tak tau bagaimana cara berpacaran yang baik dan benar. Tiap ketemu sama sang pacar,yang ada malah malu-malu kucing dan ngumpet gak jelas. Status pacaran hanya bikin jarak semakin jauh. Aku mikir,apa enaknya pacaran? Apa bedanya pacaran sama musuhan, kalo endingnya cuma saling menghindar gini?? Kalopun ngobrol paling cuma sebentar (dan topiknya benar-benar gak mutu).

Aku pun kembali berpikir untuk mengambil gelar kejombloanku. Namun karena masih kecil imut-imut, aku juga gak tau gimana caranya putus. Sampai tiba hari itu, hari dimana aku merebut kembali gelar kejombloanku.
Disiang hari sebelum pukul 12 siang. Pelajaran sedang berlangsung. Diah disuruh maju,bersama beberapa temen-temen kelas. Kebetulan Diah berdirinya dideket temenku cowo namanya Bagus.
salah satu temanku berkata,”wis, jangan cemburu ya wis,biasa aja.” sambil ngipas-ngipasin.
Momen pengipasan itu sempat aku nikmati beberapa sekon, lalu kujawab,”kan kita uda putus,hhahahhah...”
”yang bener wis?? Masa gara-gara berdiri sebelahan gitu langsung putus?”
”ya enggak lah.”

kemudian Diah dan temen-temenku yang tadi maju langsung duduk. Temenku yang tadi ngipas-ngipasin langsung nanya ke Diah (kebetulan duduknya deket),”eh, kamu uda putus ya?”
trus aku kasih aba-aba ke Diah, mengedipkan mata,lalu dia jawab,”iya kok,udah putus.”
temenku tadi masih ngira ini semua adalah permainan kotor belaka.
Pas pulang sekolah, Diah nanya,”emang kita putus ya??”
Dengan wajah tanpa dosa, aku jawab,”iya putus.”.


trus langsung kabur tanpa tanggung jawab.

Oii Adiknya Hendrik !! (bab 23)


Masa Orientasi Siswa, singkatan dari MOS, adalah 3 hari awal di SMP, dimana kakak kelas melancarkan aksi untuk membuat murid baru menjadi kerepotan, dan jujur aja sangat membosankan. Berpetualang di lingkungan sekolah, mencari kelas yang dituju, dan mendapatkan tanda tangan dari target yang ditentukan. Kemudian disuruh bawa barang-barang aneh gak jelas tujuannya, yang endingnya tu barang jadi sampah. Dalam bahasa yang sederhana, MOS itu intinya adalah pengenalan sekolah kepada murid baru (dan tujuan membawa barang-barang aneh pun masih tetap misteri abadi).

Alkisah pas misi mencari tanda tangan anggota OSIS, bersama teman-teman yang baru dimasukkan dalam daftar “best pal”, kita semua berkeliling sekolah, mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah, bersamudera, bersama teman, semuanya...

Mulai dari komplek anak kelas 2 A sampai kelas 3 G, semua dijelajahi. Kebetulan kakakku yang bernama Heinrich (dalam bahasa Indonesia menjadi Hendrik) juga berguru di SMP 21. Dan ketika berada di komplek kelas 3, muncullah sesosok dua sosok tiga sosok, yang berkata, “oi, ada adiknya Hendrik!!”. Bisa ditebak, suara itu muncul dari penggemarku.

Kata-kata,”oi, ada adiknya Hendrik!!” ternyata masih tetap berlangsung bahkan sampai MOS berakhir. Aku pun sempat menambah MOS menjadi seminggu, namun kata-kata,”oi, ada adiknya Hendrik!!” tidak sirna jua. Tiap lewat komplek anak kelas 3, atau bertemu dengan anak kelas 3 di kantin, atau bahkan berpapasan dengan anak kelas 3 di wc saat menerima panggilan power ranger, kata-kata itu tetap terlontar sejauh 5 meter panjangnya.

Karena masalah ini, namaku menjadi lenyap ditelan kata-kata,”oi, ada adiknya Hendrik!!” dikalangan anak kelas 3, dimana seharusnya aku dipanggil ”oi, ada si tampan!!”. Hal ini juga membuat nama kakakku semakin melambung tinggi di angkasa, sementara aku semakin ditelan dan dikunyah.

Otakku yang tadinya bermalas-malasan sekarang mulai berputar lagi. Selain mikirin buat pelajaran, aku juga mikirin, bagaimana caranya menghilangkan budaya panggilan seperti itu. Beberapa ide buat mencari nama pun muncul, seperti membajak kantin, mengebom wc, meneror ruang kepala sekolah, dan lain-lain. Tapi hanya satu yang memungkinkan, yaitu mengubah gaya rambut !!!

Sebuah cara mengubah style diri dengan menata rambut sedemikian rupa menyerupai artis tak dikenal. Terinspirasi dengan gaya rambut temanku, Firman, yang juga seperti rambutnya Tintin, yaitu bergaya jambul. Dengan mengobrak abrik bagian poni, dan menatanya keatas bagai tanduk macan (pada adegan ini, tampak jelas jidatku yang lebar terbang ke angkasa). Setelah 40 hari 40 malam berpuasa, akhirnya tatanan rambut ala Tintin beraksi, bagai gorilla di daun talas. Dengan langkah tegap maju jalan, bersama teman-teman sehati dan sejiwa, melewati kawasan anak kelas 3. Beberapa teman kakakku ada yang mengawasi dengan seksama dan tersilaukan oleh kemilau cahaya jidatku yang lebarnya minta ampun, dan kemudian seperti orang yang melihat cahaya keabadian, mereka berkata,”oi, ada adiknya Hendrik!!”.

Misi pun gagal dan kasus ditutup.

Otakku kembali berpikir,sebenarnya ada apa gerangan yang menyebabkan adanya panggilan seperti itu. Apakah karna nama Louis kurang populer atau nama Hendrik lebih populer, hanya Tuhan yang tahu. Setelah mencari dan berpikir dengan seksama, akhirnya lampu neon menyala. Bukan masalah nama mana yang populer, tetapi karena keberadaan kakakku yang populer. Bahkan keberadaanku menjadi dikenal karena kakakku, walaupun dengan sebutan, “adiknya Hendrik”. Dan sepertinya tidak ada masalah dengan sebutan itu, setidaknya teman dan guruku tidak menyebut begitu, tetapi dengan sebutan “si bodoh”.

Kelak suatu saat di masa mendatang, dimanapun aku berada, baik di wc ketika menerima panggilan power ranger, atau mungkin di kamar mandi ketika menerima panggilan alam, kalau ada temennya Hendrik, pasti aku dipanggil,”oi, adiknya Hendrik!!”

Sabtu, 07 Juli 2012

Sekian Lama

Sekian lama tak menulis (lebih tepatnya mengetik) buat ngisi blog. Bikin komik pun juga udah gak pernah lagi. Sebenarnya ada apa dengan diriku ini??
Ada apa???
cuma ada atribut normal manusia lainnya ditambah beberapa bekas jerawat yang berlebihan doank kok. Tapi kenapa aku bisa jadi tidak seproduktif sebelumnya??
Itulah yang akan dibahas disini, aku dan diriku. Pokoknya ini tentang aku, perihal lainnya yang terkait, hanyalah kebetulan belaka.

Alkisah diriku pada masa awal perkuliahan ini, tergolong mahasiswa yang malas dalam mengerjakan tugas, namun rajin dalam membuat karya gak jelas. Karya-karya yang aku bikin pada masa itu kebanyakan pakai program Microsoft paint, sebuah program grafis paling terkemuka yang dimiliki oleh semua komputer didunia, selain produknya Apple. Karya yang udah jadi, semuanya aku tag satu per satu ke temen-temen kuliah lewat facebook. Tanggapannya macem-macem, ada yang gembira, ada pula yang mulai berinisiatif mengakhiri hidupnya namun gagal.

Berdasar dan berpegang teguh pada respon positif teman-temanku, aku berniat bikin karya lagi sebanyak-banyaknya. Waktu itu aku enggak peduli apakah karya itu menerima penghargaan apa enggak, yang penting aku bisa mewujudkan ekspresi dan berkomunikasi untuk menghibur. Seiring berjalannya waktu, karya yang aku bikin pun mengalami perkembangan juga. Tadinya bisa gambar muka, sekarang udah bisa gambar muka separuh pantat. Benar-benar kemajuan yang pesat.

Lambat laun, aku mulai kembali berkonsentrasi pada minat awalku yaitu komik. Dengan skill anak SMA pas-pasan, aku coba bikin komik strip, dan ternyata responnya kembali positif !!
Ini seperti mengingat masa mudaku di SMA kelas 1 yang masih dipuja-puja karena komiknya !!
Pada masa kuliahku waktu itu, belum banyak mahasiswa yang memfokuskan diri pada dunia perkomikan. Aku merasa inilah jalanku, yaitu komik striper (istilah untuk komikus yang spesialisasinya komik strip). Aku juga aktif ikutan salah satu situs perkumpulan para komikus Indonesia, yaitu ngomik.com (walaupun lebih banyak berdiam dirinya sih).

Jumlah komikku cukup banyak untuk dikumpulkan, tapi belum cukup banyak untuk disebar luaskan. Skill dalam berkomikku mulai tampak dimata dosen, hingga aku diajak bergabung ikut proyek komik dengan tema “local knowledge”. Enggak cuma itu, aku juga bikin fanspage di facebook khusus komik dan karya-karyaku yang lain. Sejauh ini, yang ikut fanspage itu baru 227, setengah darinya adalah temen-temen facebook ku sendiri yang udah tertanam dibenak pikirannya bahwa pria bernama Louis Cahyo itu pria yang tampan.

Memasuki pertengahan tahun 2012, sisi produktif mulai berkurang. Beban pikiranku mulai memasuki zona perkuliahan, pekerjaan, dan tidak lupa, bermalas-malasan. Tuntutan dalam dunia DKV di kampusku lebih kepada cara berpikir, sementara otakku sudah didesain sedemikian rupa untuk film porno (haa?!). Pikiranku cukup terbebani, hingga beberapa kali tiap abis mandi, baju kotornya malah masuk tong sampah. Entah apa aku terlalu jenius atau jeniusnya yang terlalu aku…

Hingga detik ini, aku masih belum memiliki hasrat untuk membuat karya. Menulis ini pun sebenarnya dalam keadaan terpaksa. Bahkan aku terpaksa menonton final Indonesian Idol 2012 untuk mendapatkan mood yang aku inginkan. Berkali-kali aku berusaha menemukan jati diriku yang dulu aktif membuat karya. Tetapi selalu saja aku lupa tiap kali liat lubang wc.

Semoga setelah menulis postingan ini, hasratku bisa kembali, tanpa harus mencari kitab suci ke arah barat. Aku tidak mau mengulangi kisah Sun Go kong. Kalau dalam film, fase seperti ini biasanya ada pada menit ke 45, dimana penonton udah kebelet pipis dan pengen ngemil lagi.

Sehingga dengan demikian, aku berberat hati untuk meminta teman-teman sekalian…

Mohon bantuan teman-teman untuk selalu mendukungku dalam the next handsome idol.
plis ketik sms, kirimin pulsa ke aku.
sms yang kamu terima langsung dari aku loh…

(saking gak jelasnya, ngomong jadi ngelantur, tapi yang mau ngirim pulsa, masih diterima kok)

Minggu, 22 April 2012

Untuk Pak Raden


Dalam rangka memberi semangat untuk Drs Suyadi, atau Pak Raden, agar tetap semangat memperjuangkan hak cipta atas tokoh Si Unyil, maka saya pun ikut memberikan semangat juga lewat karya.

ini link event "1000 Karikatur untuk Pak Raden"

Semoga dengan ini juga, para kartunis, komikus, dan artis-artis lainnya (bukan pemain sinetron atau film, tetapi artis seniman) mendapat tempat yang layak di negara kita tercinta republik Indonesia !!

Untuk gambar diatas, itu ceritanya si Unyil lagi diculik. Mendengar kabar itu, pak Raden tidak bisa tinggal diam, dan sejak saat itu berjuang untuk mendapatkan Unyil kembali. Begitulah kisah sederhana ini diceritakan ala kadarnya menggunakan keyboard QWERTY..






Sabtu, 07 April 2012

Selamat Paskah


Ketika hari Minggu biasa, perayaan Ekaristi biasa, di sebuah sore yang juga biasa aja.

"kamu kok gak ke Gereja??" Tanya Aro pada Kabi

"aku ke Gereja kok, tapi bukan hari ini."

Seminggu kemudian, di Minggu yang sama, perayaan yang sama, dan sore yang sama pula.

"kamu gak ke Gereja??"

"aku ke Gereja kok, tapi bukan hari ini."

"trus kapan??"

"ada deh."

Seminggu kemudian lagi, di Minggu yang sunyi, pada perayaan Ekaristi, dan sore yang sepi.

"kamu gak berangkat ke Gereja?? beribadah loh.."

"aku ke Gereja kok, tapi kan bukan hari ini."

"emang kapan sih kamu ke Gerejanya?? kok gak pernah tau??"

"aku ke Gerejanya pas Natal ama Paskah doang sih, salahkah bila diriku begitu?"

"kok gitu sih, jangan-jangan kamu Khatolik KTP ya??"

Kabi pun diam tanpa kata. Dan dalam sekejap, Aro berangkat beribadah.

Tepat 5 menit setelah Aro pergi, Kabi pun ikutan pergi juga.

Menelusuri aspal yang bergeronjal dan bolong-bolong layaknya lagu Tina Toon, melewati hembusan nafas sang hewan besi, menembus cakrawala sinar kendaraan bermotor, Kabi tetep aja jalan terus.

20 menit perjalanan telah ditempuh si Kabi. Tampangnya yang tadinya jelek, sekarang jadi ganteng karna ketutupan debu dan asap kendaraan bermotor.

Tampak sekumpulan anak jalanan yang masih imut-imut nunggu di gang sebelah mall. Kabi menghampiri mereka sambil memberikan buku-buku dan alat tulis. Tampil layaknya seorang guru yang modis, Kabi mulai ngajarin banyak hal ke anak-anak jalanan itu, walaupun beberapa diantaranya ada yang lebih fokus pada kegiatan ngupilnya dari pada pelajaran.

Begitulah yang tiap sore dilakukan Kabi, sedangkan tiap pagi dia pergi kerja, tanpa peduli itu hari Minggu atau bukan.

Setelah 2 jam berlalu, Kabi pun sampai di rumah.

"dari mana cuy??"

"ada deh.."

"pasti maen ya?? daripada maen mulu, mendingan mulai minggu depan ikut aku deh ke Gereja, beribadah cuy, mendekatkan diri pada Tuhan."

"kan aku udah bilang, aku ke Gerejanya bukan hari ini..."

Demikian cerita gak jelas ini disampaikan melalui kata-kata..

SELAMAT PASKAH !!!!

semoga serasa terlahir kembali..

(postingan ini dari blog sebelumnya >> akudankebodohanku.blogspot

Sabtu, 31 Maret 2012

Gambaran Anak DKV

Kalo denger kata mahasiswa Ekonomi, pastinya tampilan yang muncul dalam otak kita adalah sosok yang oke, gaul abis, naeknya mobil. Kalo denger kata mahasiswa Psikologi, yang muncul adalah opini, "ceweknya pasti cakep-cakep". Lalu kalo denger mahasiswa Arsitektur, jadi kebayang orang bawa tabung kertas.

Bagaimana dengan mahasiswa DKV???

Seperti kebanyakan mahasiswa fakultas lain, yang bentuknya rata-rata sama, namun jika diteliti lebih dalam lagi, mungkin orang akan mengira kalo anak DKV itu freak. Kalo dapet tugas, pasti khalayak umum bakal heran dengan apa yang dikerjakannya. Bahkan keanehan mahasiswa DKV dapat dilihat dijalan.

Suatu ketika kalo pas lagi di jalan, trus ada mahasiswa yang naek motor, sambil bawa maket, ato kertas ukuran a2, atau amplop ukuran a3, ato mungkin sebuah packaging yang terbuat dari kaleng bekas, silahkan ditanyakan apakah dia mahasiswa DKV ato bukan.


(postingan ini ada di blog sebelumnya akudankebodohanku.blogspot.com )

Selasa, 27 Maret 2012

Produk Momen gak Jelas


Semua orang pasti punya momen gak jelas dalam kegiatannya menjalani kehidupan. Pada saat momen gak jelas itu muncul, maka akan ada kegiatan yang gak jelas juga yang turut mengisi waktu ketidak jelasan tadi. Ada yang ngupil, terus upilnya dilempar ke ring basket. Ada juga yang ngumpulin upil sampe bentuk bola, terus bola upil tadi dilempar ke ring basket.

Saya sebagai salah satu umat manusia yang terkadang suka kedatangan momen gak jelas, berusaha supaya mengisi momen gak jelas tadi dengan kegiatan yang gak jelas, namun produktif. Dan karena memproduksi upil itu terlalu mainstream, maka saya memilih menghabiskan tinta dan kertas, yang tergolong main main.

Berikut adalah hasil berupa objek dari sebuah kegiatan dikala momen gak jelas tadi muncul :

"Muka Kuning"

Kertas yang dipakai buat gambar ini aslinya kertas dari tempelan stiker. Saya tidak mau diskriminasi, bahkan untuk stiker, maka dari itu kertas buat tempelan stiker ini saya gambarin, biar berguna juga. Entah apa maksud dari gambar ini, yang jelas, ada gambar muka orang, pake penutup mulut bergambar kotoran.

"Ikhsan Rahma"

Di kampus saya, ada beberapa karya instalasi, yang sudah terbengkalai, dan dicoret-coret gak jelas. Salah satunya adalah karya yang ada tulisan "Ikhsan love Rahma". Entah siapa mereka berdua ini, apakah pasangan ngetop seantero kampus, atau cuma pasangan yang sedang tidak beruntung karena mengukir namanya bukan di pohon, melainkan di karya orang lain. Melihat hal ini, saya merasa iba dengan pasangan Ikhsan dan Rahma. saking ibanya, saya menambahkan gambar wajah Ikhsan dan Rahma, agar orang yang membaca ini, jadi punya gambaran, seperti apa wajah dari duo sejoli yang sedang kasmaran di karya orang.

"LOL"

LOL, kepanjangan dari Lot Of Laugh, yang artinya kebanyakan ketawa. Gambar ini saya buat disebuah sendok makan plasik yang biasa ditemui di mana pun anda berada, terutama acara sunatan massal. Melihat struktur dari sendok yang tidak biasa, tiba-tiba saya membayangkan ada wajah orang yang sedang tertawa. Fyi, sendoknya masih ada banyak loh, dan dari sekian sendok yang saya beli, cuma satu yang digambar.

"Ultraman Was Here"

Entah cuma saya, atau orang lain merasakan apa yang saya rasakan. Jadi tiap saya melihat sebuah maket bangunan anak arsitektur, saya jadi keinget ultraman, tokoh imajinasi berupa alien raksasa yang kalau mau nongol, kudu nungguin manusia yang dihinggapi buat berubah. Kebetulan waktu senggang gak jelas, saya menemukan banyak maket anak-anak arsitek yang terbengkalai di meja dan di lantai. Saya pun jadi inget ultraman, dan pengen berantem diantara maket-maket bangunan itu. Berhubung berantem itu terlalu brutal, saya pun mengurungkan niat dan mencoba mengaplikasikan keinginan saya melalui gambar.
Jadi maket-maket yang berserakan tadi saya susun ulang, bersama teman saya si Antok. Setelah maket-maket tadi tersusun membentuk kota, saya tambahin gambar ultraman di tengah-tengah kota. Maka jadilah, sebuah karya masterpiece !!!

"Selamat Datang di DKV"

Gambar ini bertujuan untuk menyindir situasi area perkuliahan saya, yang konon katanya jurusan DKV, namun areanya sendiri gak kayak area anak DKV. Saya cuma bisa menyindir lewat gambar, karena jujur saja, saya tipe orang pemalas. Saya malas buat melakukan perubahan untuk mengubah langsung area DKV menjadi "DKV". Jadi yang saya lakukan ya menggambar di kertas nemu, terus ditempel di dinding.
Terlepas dari ngomongin perubahan, gambar sindiran ini sepertinya cukup disegani oleh khalayak umum. Bayangkan, sudah dua acara berjalan di area DKV, tapi gambar sindiran ini masih tetap bertahan didinding!!!
Tidak ada satu orang pun yang berani melepas gambar ini !!
Betapa dahsyat khasiatnya, melebihi kedahsyatan khasiat obat jamu. Tapi mungkin suatu saat, gambar ini pun akan termakan oleh waktu dan ada orang atau makhluk yang memisahkannya dari dinding.

Sabtu, 17 Maret 2012

Mon(derfull)day

Banyak orang yang mengganggap bahwa hari Senin itu hari yang paling “memalaskan”. Dulu waktu masih sekolah, hari Senin adalah hari dimana bangun pagi harus lebih pagi dari hari-hari biasanya, karena hari Senin ada upacara bendera. Hukumannya fatal walaupun cuma telat beberapa menit, karena yang dipertaruhkan adalah harga diri. Bayangin kalau kita telat, terus disuruh ikut upacara di barisan khusus, sebelahnya guru-guru, tapi lebih jauh lagi, jadi kayak diasingkan.

Orang yang udah kerja kantoran pun mengganggap sama, bahwa hari Senin itu hari yang ”memalaskan”. Bukan karena ada upacara bendera, tapi karena hari Senin adalah hari dimana weekend berakhir. Dimana mereka haru balik kerja lagi di kantor, meninggalkan hari Sabtu dan Minggu tercinta. Diskriminasi pada hari Senin ini menimbulkan istilah yaitu ”Mon(ster)day” alias hari monster. Kira-kira begitulah yang tertanam di pikiran beberapa penghuni Bumi ini.

Aku pun tak luput dari kebanyakan umat manusia yang kurang begitu suka dengan hari Senin, hingga suatu ketika, hari dimana sebuah keberuntungan itu tidak pernah memandang hari. Dimana keberuntungan itu adalah hal paling absolut yang pernah ada, mengalahkan segalanya.

Sebut saja Hendrik, kakak kedua dalam keluarga Buntaran (sementara aku berada di posisi ke tiga, Errik di posisi pertama, dan Novi di posisi ke empat). Alkisah Hendrik ini hapenya rusak karena hujan, dan oleh sebab itu, dia harus menyusun siasat untuk membeli hape baru. Sekilas info, kakak keduaku ini punya bisnis peternakan, maka hapenya terbagi menjadi dua macam, yang satu untuk bisnis, yang satu untuk sehari-hari.

Dalam situasi hape rusak ini, datanglah kakak ketiga, yaitu yang namanya Yoyok (nama panggilanku di rumah dan di dunia saudara-saudara ku). Yoyok ini adalah bocah mahasiswa biasa dengan muka yang biasa tapi sekali kentut, luar biasa. Hendrik pun punya ide untuk mengajak Yoyok beli hape baru.

Hendrik sama Yoyok tadinya akan beli hape pada hari Senin. Namun karena pergaulan sehari-hari Yoyok yang mengharuskan pulang malam, alhasil, Hendrik pun berangkat sendiri buat beli hape. Dan ketika Yoyok sampai di rumah, ternyata sudah ada satu hape lagi buat Yoyok. Usut punya usut ternyata Hendrik beli dua hape, satu untuk dirinya dan satu untuk Yoyok.

Entah bagaimana cara menggambarkan perasaan Yoyok ketika itu, karena bahkan pelukis ternama pun mungkin tidak bisa menggambarkannya. Sekedar informasi, hape Yoyok ini sudah tampak lusuh, tapi tetap berguna. Dan dengan adanya hape baru, maka Yoyok memiliki hape yang tampak gaul, dan juga berguna. Begitulah kisah ”how i met your phone”

Kembali ke curhatan ku dimana aku menjadi tokoh utama…

Sesaat setelah sampai rumah dan melihat hape baru sejenak, aku memutuskan buang air besar yang udah ditahan dari kampus. Sembari buang air, aku memakai otakku untuk berpikir. Kembali mengingat ingat kejadian sebelumnya.

Betapa beruntung aku ini. Banyak hal yang terjadi, dan banyak diantaranya terjadi karena keberuntungan. Dimulai dari kehidupanku yang dilahirkan di keluarga mampu, hingga berbagai macam rejeki yang ada. Sebelumnya, aku pernah dibawakan banyak buku bacaan dan komik dari kakak pertama yang bernama Errik. Buku-buku itu benar-benar bermanfaat, karena bisa meningkatkan mood dalam membuat komik. Padahal aku tidak pernah meminta buku-buku itu, aku juga tidak meminta hape baru. Tapi semuanya seolah muncul begitu saja. Benar-benar keberuntungan yang absolut.

Apabila dilihat-lihat, aku ini termasuk anak yang jarang minta macem-macem, semenjak pindah di Semarang, dibandingkan dengan kakak-kakak dan adikku. Dulu waktu kecil sih, suka minta mainan gitu, kalau enggak dibeliin, aku bakal nangis, dimana pun tempatnya. Tapi karena bosan dengan cara menangis, aku coba ngumpulin duit, buat beli mainan sendiri. Waktu itu harga mainannya sekitar Rp 20.000,00.

Berhubung waktu kecil susah ngumpulin duit, aku jadi enggak beli mainan lagi.
Tapi ada cara lain supaya bisa mendapatkan mainan, yaitu sistem ”negosiasi”. Dengan sistem ini, aku bisa mendapatkan sebuah gameboy, hanya dengan sunat. Aku juga bisa mendapatkan hape pertama kali dengan cara masuk ranking 10 besar waktu SMP.

Cara merengek-rengek minta uang orang tua memang sudah ketinggalan jaman untuk ukuran anak SMP. Paling aku cuma merengek-rengek minta uang buat bayar uang sekolah, beli buku, dan kalau kepepet, buat beli kolor yang udah bolong-bolong juga.

Aku jarang minta dibeliin ini itu, karna aku sendiri bingung, mau beli apa aja. Biasanya apa yang aku butuhkan, sudah diminta duluan sama kakakku atau adikku, jadi aku tinggal menikmati doang, contohnya seperti buku atau internet. Kadang juga aku belum sempet minta dibeliin kolor, papaku udah beli duluan, dan tiba-tiba kolor-kolor itu udah nongol aja di lemari pakaian.

Aku juga bukan tipe orang yang suka iri masalah gadget. Misalnya pas kuliah ini, pada pake kamera DSLR, aku enggak pernah merasa sebegitu pengennya punya kamera, karena aku sendiri kurang begitu suka dengan fotografi. Tapi tiba-tiba, ibuku beliin kamera pocket digital (walaupun beda sama kamera DSLR, yang penting sama-sama bisa buat foto alay).

Hingga saat ini, yang paling sering aku minta adalah sabun, odol, shampoo, bensin, servis motor, pulsa, dan makanan ringan (kalau dipikir-pikir, ternyata aku juga banyak mintanya).

Dan setelah dipikir-pikir kembali, dari curhatanku ini, aku menemukan sebuah rumus dalam kehidupan.



:”semakin sedikit kamu meminta, semakin banyak kamu menerima”


atau dalam bahasa rada matematika,

”terimaY - mintaX = hematZ”, X adalah jumlah meminta, dan Y adalah jumlah menerima, sedangkan Z adalah jumlah tenaga yang dihemat

Rumus ini bisa dibuktikan loh..
misalkan, kita minta 10, terima 20, maka kita menghemat tenaga 10.
tapi bandingkan kalau misalnya kita minta 2, terima 20, kita bisa menghemat tenaga sebanyak 18 !!
benar-benar rumus yang sempoa bukan ??!!


Bagaimana aku bisa menemukan rumus ini??!!
itu semua berasal dari sebuah kejadian dihari yang banyak dibenci oleh orang, yaitu hari Senin.

Dihari itu, aku mendapat sebuah hape baru, aku mendapat ide untuk menulis postingan baru, aku menemukan rumus yang benar-benar sempoa, dan hari itu, aku menggunakan daya pikir otakku didukung proses buang air besar, untuk menciptakan sebuah rumus.

Hari itu, aku juga mengetahui dua hal. Pertama, keberuntungan itu bisa datang kapan saja. Dan kedua, hari Senin tidak selalu Mon(ster)day !!

Mari ubah Mon(ster)day menjadi Mon(derfull)day !!!!

Jumat, 24 Februari 2012

Sok Berteori Via Twitter Episode 4

Tanpa terasa, sok berteori via twitter udah mencapai bagian ke 4, dimana semakin banyak teori, semakin penuh isi otaknya, dan semakin penuh akun twitternya. Oleh sebab itu, mari ditampung di blog, semoga blog ini menjadi perhentian terakhir atas semua teori omong kosong saya.

Plis welkom, sok berteori via twitter episod 4!!

Dimulai dari tanggal 23 Februari !!

1. ngerjain tugas sambil internetan itu bikin durasi lebih lama. #teori

2. ngerjain tugas sambil headstand cuma bikin fungsi kepala berubah jadi kaki. #teori

3. ngerjain tugas sambil demo, selain tugas gak selesai, badan pun jadi bonyok semua. #teori

4. ngerjain tugas sambil nongkrong di wc, sama aja gak ngerjain, karena energi semua terfokus dipantat. #teori

5. ngerjain tugas sambil ngeliatin akun facebook si mantan, endingnya malah nulis diari galau #teori

6. ngerjain tugas di kafe, yang ada dipikiran antara mempertahankan uang didompet atau mempertahankan harga diri didepan waitres.#teori

7. ngerjain tugas desain di komputer jadul pentium 2, ditinggal beol, masih loading tuh desainnya. #teori

8. temen dan lingkungan pergaulan itu bisa mempengaruhi riwayat hidup kita. #teori

9. punya temen yang keren abis, dan lingkungan yang gaul abis, bisa bikin kita keren dan gaul abis-abisan. #teori

10. punya temen yang boros mania, dan lingkungan yang berfoya-foya, bikin dompet jadi merana dan muka tambah tua. #teori

11. gak punya temen sama aja menjauhi jodoh, karna jodoh berawal dari temen dulu. kecuali yang pake layanan jodoh online. #teori

12. lakukan sesuatu sebelum sesuatu melakukan kita layaknya kita ini sesuatu. #teori

13. kita ini seseorang, bukan sesuatu, karna kita adalah orang, bukan uatu (watu = batu). #teori

14. tidak pernah melakukan sesuatu, sama aja nasibnya kayak pion yang ada diluar papan catur, gak ada yang mau jadi seperti anda. #teori

15. "talk less do more", tapi masih kurang lengkap, harusnya "talk less, do more, think maximum" #teori

16. melakukan sesuatu tanpa berpikir, itu level IQ-nya lebih rendah dari amoeba. #teori

17. ngomong tanpa berpikir, itu level mulutnya lebih panjang daripada bebek yang berpose duckface. #teori

18. tenggorokan sakit, tanda-tanda suara mau abis, perut sakit, tanda-tanda mau beol. #teori

19. hape kedip-kedip, tanda-tanda batre low. ada cewek kedip-kedip, tanda-tanda ngajakin kongkow. #teori

20. temen sms, tanda-tanda mau ngajak mainan, mantan sms, tanda-tanda mau ngajak balikan. #teori

21. orang tua ngomel, tanda-tanda beneran sayang, bos ngomel, tanda-tanda kita mau dibuang. #teori

22. kuliah dapet IP 4, tanda-tanda mahasiswa cerdas, SMA dapet nilai 4, tanda-tanda murid beringas. #teori

23. Polisi bisa menyanyi, tanda-tanda namanya bakal melambung, pemain sinetron nyambi menyanyi, tanda-tanda aji mumpung. #teori

24. Rakyat miskin nyolong duit, tanda-tanda kepepet, pejabat nyolong duit, tanda-tanda jelmaan babi ngepet. #teori

25. seharian cuma tidur, tanda-tanda tak berguna, malem-malem gak bisa tidur, tanda-tanda insomnia. #teori

26. lemes menjelang masuk kuliah, tanda-tanda stres, mules menjelang jam kuliah, tanda-tanda ada yang gak beres. #teori

27. Sesama cewek sayang-sayangan, tanda-tanda best friend forever, sesama cowok sayang-sayangan, tanda-tanda worst gay ever. #teori

28. orang bodoh kalah sama orang pintar, orang pintar kalah sama orang rajin, orang rajin kalah sama orang beruntung. #teori

29. banyak orang yang sebenarnya beruntung, tapi dirinya tidak sadar bahwa dia lagi beruntung. #teori

30. keberuntungan itu datangnya tiba-tiba, tak terduga, unpredictable, kayak keilinci yang mendadak bisa terbang. #teori

31. mereka yang pintar dan rajin, serta rupawan dan elegan, biasanya tingkat keberuntungannya tinggi. #teori

32. jelek, bodoh, dan pemalas, terkadang malah lebih beruntung daripada yang rupawan, pintar, dan rajin. #teori

33. Keberuntungan adalah anugerah paling luar biasa yang pernah ada, champion yang belum terkalahkan. #teori

34. menulis secara formal itu boring, terlalu menganut peraturan dan tidak ekspresif. #teori

35. susah membedakan tulisan yang satu dengan yang lain, kalo cara penulisannya dibuat secara formal. #teori

36. tulisan formal cuma cocok buat profesor, calon profesor, atau setidaknya berpikiran seperti profesor, bukan buat gembel. #teori

37. orang yang menulis sesuatu dengan bahasa yang formal, kadang merasa seperti punya kepribadian yang lain. #teori

38. salah satu penyebab orang malas membaca buku adalah, karna cara penulisan buku itu yang formal, dan tidak menarik. #teori

39. jaman sekarang ini, seharusnya ilmu itu bisa disampaikan secara menarik, tidak harus secara formal melulu. #Teori

40. mayoritas penduduk didunia ini adalah orang biasa, sedangkan ilmu, mayoritas disampaikan secara formal luar biasa. #teori

41. ilmu itu dipelajari, supaya kelak bisa diterapkan, dikembangkan, dan diturunkan kepada orang lain. #teori

42. informasi lebih mudah diterima kalo disampaikan secara menarik dan santai, bukan secara formal dan tegang. #teori

43. sebuah konflik terkadang bisa jadi hiburan dan bahan guyonan, juga bisa jadi bahan penelitian. #teori

44. konflik itu bisa terjadi karna adanya kesalahpahaman, dan kurangnya komunikasi. #teori

45. konflik besar sulit terjadi kalo gak ada provokator, maka dari itu dibutuhkan 1 provokator dari tiap kelompok yg berkonflik. #teori

46. konflik berkepanjangan biasanya terjadi karna gak ada seorang penengah yang bukain pikiran kedua pihak yg lagi berkonflik. #teori

47. topik konflik itu bermacam-macam, bahkan urusan kencing aja bisa jadi konflik. #teori

48. topik konflik yg paling seru untuk diikuti adalah topik yg paling sederhana, misalnya upil jatuh ke minuman pejabat. #teori

49. topik konflik yang akan selalu tetap ada adalah topik SARA. #Teori

50. dunia tanpa konflik, maka tidak ada yang namanya pembelajaran, kemajuan, saling memahami antar perbedaan. #teori

51. dunia penuh konflik, maka perang dimana-mana, kekacauan dimana-mana, iri hati dimana-mana, sombong dimana-mana, dan galau merajalela. #teori

52. cewek yang tangguh dan punya tujuan hidup, terkadang lebih cantik dari pada yang hanya fokus pada penampilan. #teori

53. cewek yang memakai kacamata di muka lebih terlihat pintar, dibanding yang pakai kacamata berlebihan di dada. #teori

54. cantik dari luar, tinggal pake make up bisa.. cantik dari dalam, belum tentu semua cewek bisa. #teori

55. ketika cewek bekerja keras dan bersungguh, maka 1 juta kali lipat lebih cantik ketika mereka habis dari salon. #teori

56. tidak peduli seberapa tebal make up seorang cewek, kalo isi otaknya tipis, maka wajah aslinya tetap terlihat. #teori

57. cari cewek yang cantik, itu sudah biasa.. tapi cari cewek yang mau berjuang bersama, itu belum tentu ada. #teori

58. banyak cewek yang mengira kalo cowok itu cuma suka cewek yg cantik,dan banyak cowok yg mengira cewek cuma suka cowok yg kaya. #teori

59. tidak selamanya cewek itu matre dan tidak selamanya cowok itu playboy. #teori

Jumat, 17 Februari 2012

Iri

Sebuah puisi yang tidak indah berjudul
"IRI"
oleh Louis Cahyo K B


ketika mereka membicarakan mimpi,

saya masih baru nyiapin kasurnya.


ketika mereka hampir mencapai cita-cita,

saya baru aja kenalan sama yang namanya cita, lewat fesbuk pula.


ketika mereka bersosialisasi dengan banyak orang,

saya cuma bisa basa basi sama roti basi.


ketika mereka berpengetahuan Albert Einstein,

saya hanya berpengetahuan Spongebob Squarepants.


ketika mereka sudah kemana-mana,

saya malah bingung mau beol dimana.



iri??

ya..

benci??

tentu tidak..

saya hanya iri,

namun tidak benci,

kecuali kepada para banci.


apakah mereka dilahirkan di lingkungan yang tepat??

atau berasal dari keluarga yang hebat??

atau punya teman seorang psikopat??

saya pun tidak tahu,

sama halnya dengan ketidak tahuan saya tentang bagaimana cara membuat ketupat.


tetapi cara membuat ketupat itu bisa dipelajari,

sama halnya dengan belajar menjadi seperti mereka.


tapi kenapa saya harus belajar menjadi seperti mereka??

kenapa saya tidak belajar menjadi pemburu zombie aja??


bingung,

sedih,

gundah,

galau,

gelisah,

amarah,

putus asa,

semuanya jadi satu,

dan kemudian membentuk boyband.


ketujuh perasaan itu,

selain membentuk boyband,

juga membuat konser amal di otak.

mereka sebenarnya juga kasian sama saya.



kembali ke dunia nyata,

kembali ke topik pembicaraan tentang mereka,

yang telah membuat saya iri kembali ke hati.


meskipun seharusnya saya berterima kasih sama mereka,

membuat saya sadar diri,

bahwa yang lebih hebat itu banyak.


dan bahwa saya ini belum ada apa-apanya,

dibanding kucing tetangga yang udah bikin album tiga.


terima kasih kepada mereka..


yang membuat saya iri..

dan menjadi sadar diri..

Selasa, 14 Februari 2012

No Valentine No Problem


Terkejut bagaikan terkena serangan listrik dari pikachu (tokoh favorit dalam pokemon). Itulah yang dirasain ketika ngeliat sebuah berita baru-baru ini tentang FPI.

Biasanya kalo ada berita tentang FPI, itu biasanya memperlihatkan ketangguhan dari ormas ini. Namun berita yang saya lihat ini beda dari biasanya. Kini warga yang berbalik melawan FPI !!!
Berita ini ibarat ngeliat kucing naik sepeda sambil ngajak jalan-jalan anjingnya. Hawanya pengen hand stand (hingga saat ini belum bisa padahal).

Dalam berita itu, dikisahkan bahwa ratusan warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menolak kedatangan FPI. Warga berhamburan di bandara Tjilik Riwut, sambil mengusir anggota FPI yang baru tiba dengan pesawat. Berita lengkapnya, searching aja di google, niscaya ketemu banyak informasi.

Nah, gerakan penolakan FPI ini kemudian berlanjut ke ibu kota Indonesia, yaitu Jakarta. Terima kasih buat media sosial karena aksi ini pun tersebar dengan cepat hingga ibu kota. Saya aja seumur-umur, kalo nyebarin lewat sms, jangan kan tersebar ke kota, dari ruang A ke ruang B aja membutuhkan waktu sebulan.

Gerakan penolakan FPI di Jakarta ini berlangsung pada tanggal 14 Februari 2012, barengan sama hari valentine. Kalau tidak salah, sekarang ini juga lagi booming penolakan hari valentine. benar-benar tahun yang aneh. Dua penolakan pada waktu yang bersamaan.

Saya sih enggak masalah kalo hari valentine ditiadakan, toh masih ada hari lain buat memberikan kasih sayang (meluk kecoa, trus cium pipinya). Tapi saya lebih suka, apabila hari valentine ini diganti sama hari anti ormas anarkis !!

Yeah, hari anti ormas anarkis ini pasti lebih gaul dibanding hari senin. Dan semoga dengan adanya hari anti ormas anarkis, orang Indonesia jadi lebih aman. Segala sesuatu tidak harus diselesaikan secara anarkis bukan?? Cuma orang purba yang belum berevolusi sama sekali yang memecahkan permasalahan buang air besar secara anarkis.