Jumat, 18 Juli 2014

Analisa Kabar Gembira Manggis

Belum lama ini sempat tersiar kabar gembira mengenai kulit buah manggis yang kini ada ekstraknya. Saya bingung, kenapa baru sekarang tuh kulit ada ekstraknya? Apakah evolusi buah manggis baru muncul sekarang? Saya coba menepis semua pertanyaan itu, dan fokus pada pertanyaan, mengapa kabar gembira ini bisa menyebar di masyarakat. Saya mulai penelitian saya ini pada asal muasal kabar kulit buah manggis ini.

Setelah saya telusuri secara mendalam, kabar kulit buah manggis ini diawali dari iklan pada salah satu produk kecantikan. Saya amati lagi, sebenarnya tidak ada yang spesial dari iklan ini. Kemudian saya mencoba mengkaitkan lagi kabar gembira ini dengan isu yang sedang melanda penduduk Indonesia saat itu, yaitu pemilu capres dan piala dunia.

Saya awali dengan mendalami piala dunia yang digemari banyak orang, walaupun saya kurang tahu sudah berapa episode dan siapa pemain utamanya. Dari informasi yang saya dapat dari internet, diketahui bahwa yang booming dari piala dunia adalah Suarez yang suka menggigit dan dibantainya tim Brazil. Dari informasi ini, saya tidak menemukan benang merah yang berkaitan antara piala dunia dan kabar gembira kulit buah manggis.

Langsung saja saya mendalami isu berikutnya, yaitu pemilu capres. Pemilu 2014 ini bisa dibilang paling berbeda dibandingkan dengan pemilu-pemilu capres sebelumnya. Pemilu kali ini, hanya menyediakan dua pilihan capres cawapres. Padahal pemilu capres cawapres sebelumnya menyediakan pilihan yang lebih dari dua dengan variasi rasa yang berbeda juga.

Kandidat terpilih pada pemilu capres 2014 ini juga sama-sama kuat. Masing-masing memiliki keunikan karakter dan cara berkampanye sendiri-sendiri. Masing-masing juga memiliki pendukung yang sama-sama setia. Tidak heran apabila pemilu capres ini membuat beberapa pasangan putus hanya karena beda pilihan. Bahkan dikabarkan Naruto dan Sasuke juga putus hubungan persahabatannya karena berbeda pilihan.

Selama berjalannya masa kampanye, banyak sekali fitnah serta caci maki yang menyebar ditengah-tengah masyarakat. Halaman Facebook saya sendiri yang tadinya berisi alay-alay, saat kampanye, isinya berubah menjadi lebay-lebay. Terlalu banyak black campaign yang menyebar, dengan porsi yang tidak adil. Menurut saya pribadi, seharusnya ketika black campaign menyebar, harus diimbangi dengan white campaign, red campaign, blue campaign, green campaign, yellow campaign, agar mereka bersatu menjadi power rangers dan menyelamatkan dunia.

Dengan merebaknya fitnah dan caci maki serta ejekan ala anak alay, saya cukup yakin, dosa yang dihasilkan dalam masa kampanye ini lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Kalau saya menjadi menteri, dosa-dosa ini akan saya eksport keluar angkasa. Sudah terlalu banyak dosa di dunia ini, ada baiknya kita mulai memikirkan eksport dosa.

Kembali ke topik pemilu, ketika kita menerima sesuatu secara berlebihan dan terus menerus, maka ada saatnya dimana kita akan merasa bosan, dan akhirnya mencari semacam pelarian. Itulah yang terjadi di masyarakat Indonesia. Karena bosan dengan isu-isu negatif yang penuh caci maki dan ejekan tentang masing-masing kandidat, mereka pun mulai bosan.

Pada saat itulah kabar gembira kulit buah manggis mulai menyebar ditengah-tengah masyarakat. Ketika bosan dengan kabar negatif tentang kandidat capres, maka kabar gembira pun akan lebih cepat masuk meresap kedalam hati dan jiwa, apapun isi kabar tersebut, dalam kasus ini adalah kulit buah manggis yang ada ekstraknya.

Dengan sangat cepat dan segera, kabar gembira kulit manggis menjadi pencerah bagi mereka yang sudah bosan dengan isu kampanye pilpres yang penuh dengan kabar negatif. Dari hasil pengamatan pribadi saya terhadap halaman Facebook saya, isi timeline pada saat itu mulai dipenuhi oleh kabar gembira kulit buah manggis dalam berbagai versi. Isu negatif kampanye pilpres lambat laun mulai berkurang, walau masih ada yang beredar pula.

Pertanyaan saya mengenai kabar gembira kulit buah manggis bisa tersebar akhirnya terjawab sudah.

Jadi teorinya adalah begini, masyarakat mulai jenuh dengan maraknya isu negatif tentang kampanye pilpres, kemudian tercerahkan hatinya dengan kehadiran kabar gembira kulit buah manggis.

Sekiranya cukup sekian dari saya, semoga anda tidak sedih membaca teori saya ini. Terima kasih.




(Tulisan ini hanya hiburan belaka, mohon untuk tidak terlalu serius menanggapinya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar