Sekian lama tak menulis
(lebih tepatnya mengetik) buat ngisi blog. Bikin komik pun juga udah gak pernah
lagi. Sebenarnya ada apa dengan diriku ini??
cuma ada atribut normal
manusia lainnya ditambah beberapa bekas jerawat yang berlebihan doank kok. Tapi
kenapa aku bisa jadi tidak seproduktif sebelumnya??
Itulah yang akan dibahas
disini, aku dan diriku. Pokoknya ini tentang aku, perihal lainnya yang terkait,
hanyalah kebetulan belaka.
Alkisah diriku pada masa awal perkuliahan ini, tergolong mahasiswa yang malas dalam mengerjakan tugas, namun rajin dalam membuat karya gak jelas. Karya-karya yang aku bikin pada masa itu kebanyakan pakai program Microsoft paint, sebuah program grafis paling terkemuka yang dimiliki oleh semua komputer didunia, selain produknya Apple. Karya yang udah jadi, semuanya aku tag satu per satu ke temen-temen kuliah lewat facebook. Tanggapannya macem-macem, ada yang gembira, ada pula yang mulai berinisiatif mengakhiri hidupnya namun gagal.
Berdasar dan berpegang teguh pada respon positif teman-temanku, aku berniat bikin karya lagi sebanyak-banyaknya. Waktu itu aku enggak peduli apakah karya itu menerima penghargaan apa enggak, yang penting aku bisa mewujudkan ekspresi dan berkomunikasi untuk menghibur. Seiring berjalannya waktu, karya yang aku bikin pun mengalami perkembangan juga. Tadinya bisa gambar muka, sekarang udah bisa gambar muka separuh pantat. Benar-benar kemajuan yang pesat.
Lambat laun, aku mulai kembali berkonsentrasi pada minat awalku yaitu komik. Dengan skill anak SMA pas-pasan, aku coba bikin komik strip, dan ternyata responnya kembali positif !!
Alkisah diriku pada masa awal perkuliahan ini, tergolong mahasiswa yang malas dalam mengerjakan tugas, namun rajin dalam membuat karya gak jelas. Karya-karya yang aku bikin pada masa itu kebanyakan pakai program Microsoft paint, sebuah program grafis paling terkemuka yang dimiliki oleh semua komputer didunia, selain produknya Apple. Karya yang udah jadi, semuanya aku tag satu per satu ke temen-temen kuliah lewat facebook. Tanggapannya macem-macem, ada yang gembira, ada pula yang mulai berinisiatif mengakhiri hidupnya namun gagal.
Berdasar dan berpegang teguh pada respon positif teman-temanku, aku berniat bikin karya lagi sebanyak-banyaknya. Waktu itu aku enggak peduli apakah karya itu menerima penghargaan apa enggak, yang penting aku bisa mewujudkan ekspresi dan berkomunikasi untuk menghibur. Seiring berjalannya waktu, karya yang aku bikin pun mengalami perkembangan juga. Tadinya bisa gambar muka, sekarang udah bisa gambar muka separuh pantat. Benar-benar kemajuan yang pesat.
Lambat laun, aku mulai kembali berkonsentrasi pada minat awalku yaitu komik. Dengan skill anak SMA pas-pasan, aku coba bikin komik strip, dan ternyata responnya kembali positif !!
Ini seperti mengingat masa
mudaku di SMA kelas 1 yang masih dipuja-puja karena komiknya !!
Pada masa kuliahku waktu
itu, belum banyak mahasiswa yang memfokuskan diri pada dunia perkomikan. Aku
merasa inilah jalanku, yaitu komik striper (istilah untuk komikus yang
spesialisasinya komik strip). Aku juga aktif ikutan salah satu situs
perkumpulan para komikus Indonesia ,
yaitu ngomik.com (walaupun lebih banyak berdiam dirinya sih).
Jumlah komikku cukup banyak
untuk dikumpulkan, tapi belum cukup banyak untuk disebar luaskan. Skill dalam
berkomikku mulai tampak dimata dosen, hingga aku diajak bergabung ikut proyek
komik dengan tema “local knowledge”. Enggak cuma itu, aku juga bikin fanspage
di facebook khusus komik dan karya-karyaku yang lain. Sejauh ini, yang ikut
fanspage itu baru 227, setengah darinya adalah temen-temen facebook ku sendiri
yang udah tertanam dibenak pikirannya bahwa pria bernama Louis Cahyo itu pria
yang tampan.
Memasuki pertengahan tahun
2012, sisi produktif mulai berkurang. Beban pikiranku mulai memasuki zona
perkuliahan, pekerjaan, dan tidak lupa, bermalas-malasan. Tuntutan dalam dunia
DKV di kampusku lebih kepada cara berpikir, sementara otakku sudah didesain
sedemikian rupa untuk film porno (haa?!). Pikiranku cukup terbebani, hingga
beberapa kali tiap abis mandi, baju kotornya malah masuk tong sampah. Entah apa
aku terlalu jenius atau jeniusnya yang terlalu aku…
Hingga detik ini, aku masih
belum memiliki hasrat untuk membuat karya. Menulis ini pun sebenarnya dalam
keadaan terpaksa. Bahkan aku terpaksa menonton final Indonesian Idol 2012 untuk
mendapatkan mood yang aku inginkan. Berkali-kali aku berusaha menemukan jati
diriku yang dulu aktif membuat karya. Tetapi selalu saja aku lupa tiap kali
liat lubang wc.
Semoga setelah menulis
postingan ini, hasratku bisa kembali, tanpa harus mencari kitab suci ke arah
barat. Aku tidak mau mengulangi kisah Sun Go kong. Kalau dalam film, fase
seperti ini biasanya ada pada menit ke 45, dimana penonton udah kebelet pipis
dan pengen ngemil lagi.
Sehingga dengan demikian,
aku berberat hati untuk meminta teman-teman sekalian…
Mohon bantuan teman-teman
untuk selalu mendukungku dalam the next handsome idol.
plis ketik sms, kirimin pulsa ke aku.
sms yang kamu terima langsung dari aku loh…
plis ketik sms, kirimin pulsa ke aku.
sms yang kamu terima langsung dari aku loh…
(saking gak jelasnya, ngomong jadi ngelantur, tapi yang mau ngirim pulsa, masih diterima kok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar