Selasa, 27 Maret 2012

Produk Momen gak Jelas


Semua orang pasti punya momen gak jelas dalam kegiatannya menjalani kehidupan. Pada saat momen gak jelas itu muncul, maka akan ada kegiatan yang gak jelas juga yang turut mengisi waktu ketidak jelasan tadi. Ada yang ngupil, terus upilnya dilempar ke ring basket. Ada juga yang ngumpulin upil sampe bentuk bola, terus bola upil tadi dilempar ke ring basket.

Saya sebagai salah satu umat manusia yang terkadang suka kedatangan momen gak jelas, berusaha supaya mengisi momen gak jelas tadi dengan kegiatan yang gak jelas, namun produktif. Dan karena memproduksi upil itu terlalu mainstream, maka saya memilih menghabiskan tinta dan kertas, yang tergolong main main.

Berikut adalah hasil berupa objek dari sebuah kegiatan dikala momen gak jelas tadi muncul :

"Muka Kuning"

Kertas yang dipakai buat gambar ini aslinya kertas dari tempelan stiker. Saya tidak mau diskriminasi, bahkan untuk stiker, maka dari itu kertas buat tempelan stiker ini saya gambarin, biar berguna juga. Entah apa maksud dari gambar ini, yang jelas, ada gambar muka orang, pake penutup mulut bergambar kotoran.

"Ikhsan Rahma"

Di kampus saya, ada beberapa karya instalasi, yang sudah terbengkalai, dan dicoret-coret gak jelas. Salah satunya adalah karya yang ada tulisan "Ikhsan love Rahma". Entah siapa mereka berdua ini, apakah pasangan ngetop seantero kampus, atau cuma pasangan yang sedang tidak beruntung karena mengukir namanya bukan di pohon, melainkan di karya orang lain. Melihat hal ini, saya merasa iba dengan pasangan Ikhsan dan Rahma. saking ibanya, saya menambahkan gambar wajah Ikhsan dan Rahma, agar orang yang membaca ini, jadi punya gambaran, seperti apa wajah dari duo sejoli yang sedang kasmaran di karya orang.

"LOL"

LOL, kepanjangan dari Lot Of Laugh, yang artinya kebanyakan ketawa. Gambar ini saya buat disebuah sendok makan plasik yang biasa ditemui di mana pun anda berada, terutama acara sunatan massal. Melihat struktur dari sendok yang tidak biasa, tiba-tiba saya membayangkan ada wajah orang yang sedang tertawa. Fyi, sendoknya masih ada banyak loh, dan dari sekian sendok yang saya beli, cuma satu yang digambar.

"Ultraman Was Here"

Entah cuma saya, atau orang lain merasakan apa yang saya rasakan. Jadi tiap saya melihat sebuah maket bangunan anak arsitektur, saya jadi keinget ultraman, tokoh imajinasi berupa alien raksasa yang kalau mau nongol, kudu nungguin manusia yang dihinggapi buat berubah. Kebetulan waktu senggang gak jelas, saya menemukan banyak maket anak-anak arsitek yang terbengkalai di meja dan di lantai. Saya pun jadi inget ultraman, dan pengen berantem diantara maket-maket bangunan itu. Berhubung berantem itu terlalu brutal, saya pun mengurungkan niat dan mencoba mengaplikasikan keinginan saya melalui gambar.
Jadi maket-maket yang berserakan tadi saya susun ulang, bersama teman saya si Antok. Setelah maket-maket tadi tersusun membentuk kota, saya tambahin gambar ultraman di tengah-tengah kota. Maka jadilah, sebuah karya masterpiece !!!

"Selamat Datang di DKV"

Gambar ini bertujuan untuk menyindir situasi area perkuliahan saya, yang konon katanya jurusan DKV, namun areanya sendiri gak kayak area anak DKV. Saya cuma bisa menyindir lewat gambar, karena jujur saja, saya tipe orang pemalas. Saya malas buat melakukan perubahan untuk mengubah langsung area DKV menjadi "DKV". Jadi yang saya lakukan ya menggambar di kertas nemu, terus ditempel di dinding.
Terlepas dari ngomongin perubahan, gambar sindiran ini sepertinya cukup disegani oleh khalayak umum. Bayangkan, sudah dua acara berjalan di area DKV, tapi gambar sindiran ini masih tetap bertahan didinding!!!
Tidak ada satu orang pun yang berani melepas gambar ini !!
Betapa dahsyat khasiatnya, melebihi kedahsyatan khasiat obat jamu. Tapi mungkin suatu saat, gambar ini pun akan termakan oleh waktu dan ada orang atau makhluk yang memisahkannya dari dinding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar